JAKARTA- Ketua DPW simpul relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Jawa Barat Imam Trikarso Hadi menyatakan, apapun yang dilakukan Anies Baswedan di masa depan itu tergantung pada hak dia sendiri selaku tokoh yang didukung.

"Para relawan tidak bisa menyampuri. Kita cuma berharap keputusan yang diambilnya memberikan manfaat terhadap tabungan elektabilitas politiknya di masa depan," katanya.

Imam menyatakan hal itu Sabtu, 4 Mei 2024 menanggapi berbagai pendapat tentang apa yang sebaiknya dilakukan Anies setelah Pilpres 2024. Ada relawan yang sudah buat WAG untuk memobilisir dukungan bagi Anies membentuk partai politik. Ada pula yang berpendapat Anies bergabung dengan Pemerintahan Prabowo dengan menjadi menteri. Ada pula yang mendorong dia mencalonkan diri lagi di Pilgub Jakarta pada November tahun ini.

Anies sendiri belum menyatakan diri akan ke mana setelah Pilpres. Ketika menerima beberapa simpul relawan, Kamis, 2 Mei, dia cuma menyatakan akan rehat sejenak. Melakukan perenungan tentang langkah apa yang terbaik dan mengumpulkan energi baru.

Dia tidak menyebutkan sampai berapa saat rehat itu. Tetapi Imam menyarankan semoga tidak terlalu lama sebab keadaan berubah dan berkembang terus dengan cepat dan kadang tidak terduga.

Maju Pilgub

Sedangkan atas pendapat agar Anies maju Pilgub Jakarta, Imam menyatakan dia tidak dalam posisi setuju atau tidak.

"Saya berpendapat, Anies maju ke Pilgub Jakarta setuju saja, selama dasar pijakannya untuk menambah pundi-pundi investasi politik ke depan. Anies harus cermat betul sebelum memutuskan hal itu," kata wartawan senior yang tinggal di Bekasi itu.

Diakuinya, sampai saat ini, elektabilitas Anies menduduki tingkat tertinggi di Jakarta. Reputasi dan prestasi Anies akan susah dilawan oleh calon lain yang diperkirakan akan ikut tampil.

Rekam jejak (track record) Anies selama lima tahun memimpin Jakarta, kata Imam, begitu mengesankan dan membuat calon lain menjadi kecil.

"Tetapi, potensi Anies untuk memimpin bangsa ini ke depan sangat besar karena itu jangan lakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi investasi elektabilitasnya," demikian Imam Trikarso Hadi.