Cek ke World Bank, Kemenkeu: Tudingan Ratna Sarumpaet Tak Benar
Ratna Sarumpaet | Foto: istimewa

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menepis tudingan Ratna Sarumpaet soal pemblokiran dana bantuan Papua Rp 23 triliun oleh pemerintah. Menurut Kemenkeu, pihaknya tak mengatur kebijakan rekening atas nama pribadi. 

"Kementerian Keuangan tidak mengatur kebijakan mengenai rekening atas nama pribadi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti, saat dikonfirmasi, Selasa (18/9/2018) malam.

"Kami juga sudah bertanya kepada pihak World Bank, mereka tidak berhubungan dengan rekening perseorangan/pribadi. Jadi yang dinyatakan oleh Ratna Sarumpaet adalah tidak benar," tegas Nufransa.

Kemenkeu meminta nasabah yang mengaku kehilangannya uangnya di salah satu bank di Indonesia senilai Rp 23,9 triliun, padahal sudah ditransfer oleh World Bank, mengecek langsung ke bank yang bersangkutan. 

"Bila memang ada uang pada rekening bank tersebut, silakan dicek langsung dan ditanyakan kepada bank yang bersangkutan," ujar Nufransa. 

Sebelumnya, Ruben PS Marey mendatangi Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC) dan menduga dana di rekeningnya untuk bantuan papua telah diblokir sepihak. 

Ratna menduga pemblokiran dilakukan pemerintah melalui salah satu bank tempat Ruben menaruh dana tersebut. 

"Dana ini untuk swadaya pembangunan di Papua. Kasus ini mempunyai tendensi juga melakukan pelanggaran keuangan," kata Ratna di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (17/9). 

Ruben menjelaskan, persoalan ini bermula dari dia yang menerima gelontoran dana dari para donatur untuk membangun Papua. Dana dengan total Rp 23,9 triliun itu tersimpan sejak tahun 2016 dalam rekening pribadinya. 

Namun, kata Ruben, tiba-tiba dana di rekeningnya tersebut hilang. Saat dikroscek ke bank tempat Ruben menyimpan uang itu, tak ada catatan uang masuk dalam rekeningnya. 

"Kemudian kami mendapatkan print out rekening kami dan faktanya kosong tetapi laporannya World Bank itu sudah masuk ke rekening kami ini kami melihat kejanggalan-kejanggalan yang terjadi," kata Ruben, Senin (17/9). 

Ruben mengatakan, hal itu kemudian sudah dikroscek kembali ke World Bank. Namun, pihak World Bank mengatakan, yang telah sukses terkirim ke rekening Ruben pribadi. (*)