Bank DKI Yakin Bisa Lakukan Ekspansi Kredit
Bank DKI optimistis masih memiliki fleksibilitas dalam melakukan ekspansi kredit mengingat kondisi likuiditas�perseroan pada tahun lalu sehat.

JAKARTA - Bank DKI optimistis masih memiliki fleksibilitas dalam melakukan ekspansi kredit mengingat kondisi likuiditas perseroan pada tahun lalu sehat yang ditandai rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) sebesar 82,99 persen.

"Dengan dana murah yang tersedia maka kami optimistis untuk ekspansi kredit di 2025," kata Direktur Keuangan&Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (12/2/2025).

Rasio "Current Account Saving Account" (CASA) tahun lalu sebesar 43,70 persen, menurut Romy, memiliki arti tersedianya dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).

Romy juga mengungkapkan pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp779 miliar yang menunjukkan secara fundamental keuangan bakal mampu mengembangkan bisnis berbasis digital sesuai dengan strategi ke depan.

"Inovasi layanan, pengembangan ekosistem bisnis, serta peningkatan efisiensi operasional akan menjadi prioritas kami untuk mempercepat akselerasi bisnis ke depan," katanya.

 

 

Segmen usaha mikro kecil dan menengah (UKM) menjadi motor penggerak utama yang pada tahun 2024 meningkat 15,47 persen mencapai Rp2,22 triliun dibandingkan Rp1,93 triliun pada tahun sebelumnya.

Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,85 persen pada periode yang sama, mencapai Rp23,39 triliun dibandingkan dengan Rp22,10 triliun di tahun sebelumnya.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan (NPL) secara bruto (gross) sebesar 2,54 persen dan NPL Nett (neto) sebesar 1,06 persen, mencerminkan kemampuan perbankan melakukan manajemen risiko dan pengelolaan aset yang disiplin dan efektif.