
Ilustrasi | Foto: istimewa
JAKARTA - Penyaluran tunjangan guru ASND (Aparatur Sipil Negara Daerah) mulai bulan Maret 2025 dilakukan secara langsung dari Kas Negara kepada rekening guru penerima. Melalui skema baru ini, tunjangan guru bisa disalurkan secara lebih tepat waktu, tepat jumlah, dan juga terukur.
Pengubahan skema penyaluran tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta pada Selasa (17/6).
Sebelumnya, tunjangan guru ASND disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah sehingga menyebabkan adanya jeda waktu penerimaan dana di rekening guru.
Wamenkeu Suahasil menyatakan, para guru penerima tunjangan sangat mengapresiasi kebijakan salur langsung ke rekening guru.
“Kita mendapatkan berbagai macam apresiasi karena para guru kita benar-benar merasa rekeningnya langsung terisi dari APBN. Dan kita berharap bahwa ini akan terus kita lanjutkan,” tegasnya.
Ia menyebut, penyaluran Tahap I Tunjangan Guru ASND sampai dengan Juni telah mencapai Rp16,71 triliun untuk 1,44 juta guru di seluruh Indonesia.
“Ini adalah telah sampai ke rekening para guru ini. Dan mereka akan mulai menerima penyaluran Tahap II yang dimulai pada bulan Juni ini. Jadi Tahap I adalah antara Maret sampai Mei,” jelas Wamenkeu Suahasil.
Sementara itu, penyaluran Tahap II akan dimulai pada bulan Juni secara bertahap untuk 1,44 juta guru dengan total salur Rp16,71 triliun dan berdasarkan realisasi Tahap I. Pemerintah pun berkomitmen untuk memenuhi penambahan jumlah penerima manfaat penyaluran langsung sesuai dengan validasi Kemendikdasmen.
“Dan nanti kita akan mulai, kita akan tetap laporkan supaya ini menjadi perhatian dari seluruh daerah bahwa seluruh guru ASN Daerah tetap mendapatkan tunjangan langsung guru dari APBN di pusat,” pungkas Suahasil.