MAGETAN- Seharian kampanye di Kabupaten Magetan, tak dilewatkan begitu saja oleh Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanpa berburu kuliner.
Usai blusukan ke pasar tradisional, menghadiri pengajian akbar, Khofifah mampir kulineran di dapur ayam panggang Gandu Miroso Bu Hj Mina Suryani Magetan.
Berlokasi di Jalan Karya Usaha Dusun Gandu Desa Krajan Karangreji Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, Khofifah mengajak seluruh tim kampanye untuk ikut menikmati kelezatan kuliner khas Magetan tersebut.
“Seharian kita kegiatan di sejumlah titik di Magetan. Tak enak rasanya kalau tidak mampir menikmati kuliner khas Magetan. Maka kita mampir sore ini ke warung Ayam Panggang Gandu Roso Hj Mina Suryani,” ujar Khofifah.
Di depan Khofifah sudah tampak disuguhkan ayam panggang berukuran jumbo yang lengkap dibalur dengan bumbu rujak yang medok. Rasanya yang tidak main-main, bahkan Khofifah menyebutnya bisa ketagihan.
“Saya sebelumnya sudah pernah ke sini. Karena kangen dan mumpung ada di Magetan makanya wajib mampir ke Kampung Sentra Ayam Panggang Gandu ini,” kata Khofifah.
“Yang bikin kangen adalah Bumbunya pakai bumbu jangkep yang medok. Bikin ketagihan ini rasanya. Apalagi dipadu dengan urap, ada lodeh juga sambal dan lalapan,” ujar Khofifah.
Yang membuat istimewa, masakan ayam panggang gandu satu ini masih menggunakan teknik tradisional yaitu menggunakan tungku kayu bakar. Teknik memasak ini membuat bumbu kian meresap dan nikmat.
“Yang ke Magetan wajib mampir ke kampung ini. Dijamin bikin ketagihan ingin balik lagi menikmati ayam kampung panggang Gandu ini,” ujarnya.
Pembeli ayam panggang di sini datang dari berbagai daerah, tak hanya Jatim namun juga dari Jateng. Ayam kampung panggangnya juga cukup terjangkau dijual dengan harga Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu.
Dalam kunjungannya kali ini, Khofifah bahkan menyempatkan diri untuk menengok proses pembuatan ayam kampung panggang di dapur. Di sana tungku api tengah mengepul membakar ratusan ayam setiap harinya.
“Jadi ini se kampung Gandu banyak warga yang membuka usaha warung ayam panggang. Jadi ini kampung sentra ayam panggang Gandu,” ujarnya.
Sedangkan warung milik Hj Mina Suryani ini sudah didirikan sejak tahun 1988. Ia membuka usaha ini semula dengan cara keliling menggunakan sepeda roda dua. Seiring dengan market yang luas, akhirnya ia membuka warung sendiri hingga saat ini menjadi besar dan mampu menjual 100 hingga 200 ekor ayam dalam sehari.
“Ini adalah buah dari keuletan. Beliau berjuang yang awalnya hanya dengan sepeda roda dua keliling kampung, lalu dikembangkan seperti sekarang ini, bahkan satu kampung ikut berjualan ayam panggang,” ujar Khofifah.
“Semoga menjadi usaha yang terus berkembang. Apalagi beliau tadi cerita sudah mulai melakukan pemasaran secara online. Ini sangat kreatif dan inspiratif. Semoga usaha kuliner di Jatim terus berkembang,” pungkasnya.
Di sisi lain, Hj Mina Suryani menegaskan bahwa ia senang sekali warungnya dikunjungi Khofifah. Sebagai jamaah Muslimat, ia senang sekali bisa bertemu dan langsung menyajikan masakan ayam panggangnya untuk Khofifah.
“Alhamdulillah saat ini karyawan di sini sudah 25 orang. Tetangga yang dulunya buruh tani, atau yang masih menganggur ikut kerja dengan kami, kami bersyukur bisa ikut membuka lapangan kerja,” ujar Mina.
Tidak hanya itu, ia juga menceritakan bahwa saat ini pembeli ayam panggang miliknya banyak yang datang dari berbagai daerah.
Agar bisa memperluas pasar, saat ini ia mulai menggunakan pemesanan lewat jejaring perpesanan WA dan bisa melayani hingga Madiun dan juga Ngawi.
“Saya doakan ibu Khofifah sehat, ikhtiarnya untuk kembali menjadi Gubernur Jatim diijabah oleh Allah. Bismillah menang ibu,” pungkas Mina.