
DPRD DKI Jakarta memberikan apresiasi terhadap kinerja Bank Jakarta, khususnya dalam memberikan perhatian terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Pedagang Kaki Lima (PKL).
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta memberikan apresiasi terhadap kinerja Bank Jakarta, khususnya dalam memberikan perhatian terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Pedagang Kaki Lima (PKL).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, menyampaikan, Bank Jakarta merupakan salah satu BUMD dengan performa keuangan yang patut diapresiasi.
"Bank Jakarta adalah salah satu BUMD yang kinerjanya bagus ya dalam segi keuangan. Jadi beberapa kali mendapatkan award, mendapatkan penghargaan," ujar Taufik, Selasa (23/9/2025).
Namun demikian, Taufik menegaskan, penilaian terhadap BUMD tidak semata-mata dilihat dari sisi keuangan saja, melainkan juga dari kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat Jakarta.
"Tapi kemudian kita tidak menilai satu bank atau satu BUMD hanya dari kinerja keuangan atau kinerja yang penilaian yang diberikan oleh para lembaga penilai. Tapi untuk DPRD itu kita juga melihat sejauh mana BUMD tersebut dalam hal ini adalah Bank Jakarta memberikan kontribusi bagi pengembangan kesejahteraan rakyat di Jakarta," ujarnya.
Menurutnya, kontribusi Bank Jakarta terhadap pengembangan UMKM patut diapresiasi, terutama melalui dukungan kepada pelaku usaha binaan program Jakpreneur.
"Nah memang itu juga sudah diberikan oleh Bank Jakarta kemarin namanya ya atau Bank Jakarta sekarang kepada para jakpreneur atau bukan Jakpreneur tapi pelakunya atau binaan, binaan dari Jakpreneur," kata Taufik.
Meski begitu, ia menyoroti masih adanya kendala yang dihadapi para pelaku UMKM dalam mengakses bantuan permodalan dari perbankan, termasuk dari Bank Jakarta.
"Nah cuma kemudian kemarin hal yang memang menjadi concern kita di DPRD adalah persyaratan untuk UMKM mendapatkan bantuan permodalan memang masih menyulitkan mungkin ya bagi mereka," ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak pelaku UMKM kesulitan memenuhi persyaratan administratif, seperti laporan keuangan dan riwayat kredit yang bersih atau BI Checking.
"Nah, ini untuk para pengusaha kecil UMKM agak susah ya karena mereka mungkin memang ada nyicil motor misalnya atau nyicil yang lain-lain ya," kata Taufik.
Ia berharap Bank Jakarta dapat memberikan kemudahan dalam hal persyaratan pinjaman, termasuk pelonggaran agunan dan penyesuaian suku bunga pinjaman agar tidak memberatkan pelaku usaha kecil.
"Jadi pertama itu ya, yang kedua ada kemudian dengan jaminan juga ya jaminan ini untuk pinjaman di Bank Jakarta sebaiknya diperingan sehingga kemudian pengusaha-pengusaha kecil itu bisa bergerak. Dan kemudian yang ketiga juga rate-nya ya bunga ya bunga pinjamannya harus kita perhatikan juga untuk tidak memberatkan mereka," pungkasnya.
Info Detak.co | Minggu, 26 Oktober 2025 
