SURABAYA– Universitas Surabaya (Ubaya) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan Industri Rumah Tangga Usaha Mikro (IRT-UM). Melalui Program Pembinaan IRT-UM Berbasis Kemitraan, yang didukung oleh pendanaan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Ubaya hadir membawa perubahan nyata bagi masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari skema insentif Setdirjen Dikti Saintek untuk perguruan tinggi swasta dengan kinerja IKU unggul, seperti Ubaya. Meski begitu, proses seleksinya sangat ketat,” ungkap Dr. Idfi Setyaningrum, M.Si., ketua tim pelaksana program sekaligus sekretaris LPPM Ubaya.
Tahun 2024, program yang digagas oleh tim dosen Ubaya, mengusung tema “Optimalisasi Tata Kelola, Mutu, dan Kapasitas Produksi IRT-UM Menuju Kemandirian Ekonomi Lokal”. Fokus pelaksanaannya berada di Kabupaten Mojokerto, khususnya Desa Selotapak dan Desa Ketapanrame di Kecamatan Trawas. Tiga IRT-UM dipilih sebagai mitra, yaitu: unit usaha Bontugu, produsen dan pengolah kopi, unit usaha Chendani, penghasil minuman herbal dan unit usaha Jatimulya, pengolah aneka keripik berbasis ubi.
Ubaya membentuk tim pelaksana yang terdiri dari akademisi berpengalaman: Dr. Idfi Setyaningrum, M.Si. (ketua), Endah Asmawati, M.Si., Dr. Ninik Juniati, M.Pd., Ardhia Deasy Rosita Dewi, M.Sc., Dr. Andhy Setiawan, dan Mikhael Ming Khosasih, M.M., M.Kom. Mereka memberikan pelatihan, pendampingan, serta penerapan inovasi teknologi kepada mitra IRT-UM guna memperkuat tata kelola dan kelembagaan, peningkatan mutu dan kapasitas produksi, serta mengembangkan bisnis dan pemasaran bagi IRT-UM. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi mitra, tetapi juga memperkuat peran Ubaya dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi,” tambah Dr. Idfi Setyaningrum.
Kepala Desa Selotapak, Agus Sugiono, menyambut hangat program ini. “Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat kami belajar banyak hal, mulai dari sistem produksi, inovasi, manajemen usaha, hingga pemasaran. Ini sangat berguna dalam meningkatkan daya saing industri rumah tangga dan usaha mikro di desa kami. Kami berharap program ini dapat terus berkelanjutan,” ujarnya penuh harap.
Program Pembinaan IRT-UM Ubaya tidak hanya sekadar meningkatkan kualitas produk dan pemasaran, tetapi juga menciptakan sinergi yang kuat antara akademisi dan pelaku usaha. Dengan kolaborasi ini, Ubaya membuktikan diri sebagai penggerak inovasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan mitra IRT-UM, program ini diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Ubaya terus berupaya menjadikan IRT-UM binaannya sebagai contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis kemitraan. (*)