Pentolan Kamerad Isyaratkan Demonya Bayaran

  JAKARTA - Pentolan Kesatuan Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad), Haris Pertama, isyaratkan, demonya di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/1), merupakan "pesanan". "Biarkan saja," ujar Haris saat dikonfirmasi, Selasa (31/1). Belasan massa Kamerad diketahui mendemo KPK, kemarin. Mereka menuntut komisi antirasuah mengusut adanya dugaan transfer fee Rp5 miliar kepada Cagub DKI, Anies Rasyid Baswedan. Sebelumnya, salah satu massa Kamerad, Puji, mengungkapkan, dirinya ikut aksi di depan Gedung KPK, kemarin, karena tergiur dengan upah yang diterimanya. "Kan lumayan duitnya bisa buat makan dan beli rokok," ungkap remaja yang mengenakan kemeja biru dan sandal jepit di sela aksi. Karenanya, Puji tak mengetahui persis tuntutan Kamerad pada demo tersebut. "Sudah, ya mas. Saya demo dulu ya," jawabnya diplomatis. Tim Pemenangan Anies-Sandiaga Salahuddin Uno sendiri telah bersikap. Mereka melaporkan Haris ke Polda Metro Jaya, karena menganggap transfer fee yang digaungkan Kamerad adalah fitnah. "Kami merasa, aksi itu mencemarkan nama baik paslon nomor tiga," tegas Ketua Bidang Advokasi dan Pengamanan Anies-Sandi, Agus Otto, di Mapolda Metro, siang tadi. Agus menerangkan, Anies tidak pernah menerima aliran dana Rp5 miliar dari adiknya, Abdillah Baswedan, ataupun pihak lain terkait proyek VSAT, beberapa tahun lalu. Karenanya, Haris dilaporkan ke Polda Metro untuk mempertanggungjawabkan tudingannya tersebut. (FH)