
Dok. APNEWS
JAKARTA - Arab Saudi mengatakan pada hari Jumat (14/2) bahwa mereka memuji panggilan telepon antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Saudi juga menyambut baik gagasan pertemuan kedua pemimpin itu di Arab
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa perlu waktu beberapa bulan untuk mengatur pertemuan antara Putin dan Trump, kemungkinan di ibu kota Saudi, Riyadh.
Kedua pemimpin tersebut berbicara pada hari Rabu (12/2) dan mengumumkan niat mereka untuk bertemu langsung.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman adalah pemimpin asing pertama yang dihubungi Trump setelah menjabat sebagai Presiden AS. Dia menggambarkan Putra Mahkota Saudi sebagai "orang yang fantastis"dalam pidatonya melalui tautan video kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Putin, yang mengunjungi Arab Saudi dan UEA pada tahun 2023, mengatakan September lalu bahwa dia berterima kasih kepada Mohammed bin Salman karena membantu mengatur pertukaran tahanan AS-Rusia terbesar sejak Perang Dingin.
Arab Saudi telah setuju untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Vladimir Putin di wilayahnya. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri bereaksi positif terhadap percakapan telepon antara para pemimpin Amerika dan Rusia
"Kerajaan menyambut baik penyelenggaraan pertemuan puncak di Arab Saudi dan menegaskan kembali upaya berkelanjutannya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Reuters.
Mereka mengingat bahwa Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Maret 2022 menyatakan kesediaannya untuk membantu dalam "penyelesaian politik krisis".
Pada awal Februari 2025, Reuters menyebut bahwa Rusia dilaporkan mempertimbangkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai tempat yang memungkinkan untuk pembicaraan Trump-Putin.
Beberapa pihak di Rusia menentang hal ini karena hubungan militer dan keamanan negara-negara Arab yang erat dengan Amerika Serikat.
Arab Saudi dan UEA tetap netral dalam perang di Ukraina. Mereka tidak bergabung dengan sanksi Barat terhadap Moskow, tetapi mempertahankan hubungan dengan Zelensky.
Tidak ada negara Arab yang menandatangani Statuta Roma dari Pengadilan Kriminal Internasional, yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin.