Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun mengatakan kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh membuat seluruh warganya berkabung. Namun situasi itu menjadi tantangan bagi Palestina untuk tetap berjuang mendapatkan kemerdekaannya.
JAKARTA - Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun mengatakan kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh membuat seluruh warganya berkabung. Namun situasi itu menjadi tantangan bagi Palestina untuk tetap berjuang mendapatkan kemerdekaannya.
Sebagaimana diketahui, Ismail Haniyeh baru saja terbunuh ketika sedang berada di Iran. Ismail Haniyeh dianggap mati syahid oleh warganya sebab meninggal dalam keadaan sedang berjuang untuk kemerdekaan Palestina.
"Saat ini kami sedang berjuang, tapi kami menghadapi tantangan dari Israel yang mana mereka telah membunuh tokoh-tokoh kami, ada tokoh abu jihad, ada banyak sekali tokoh-tokoh yang dibunuh oleh Israel, dan yang terakhir ini adalah tokoh kami Ismail Haniyeh," kata Zuhair Al-Shun di hadapan jamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Terbunuhnya Ismail Haniyeh tidak menyurutkan semangat Palestina untuk lepas dari belenggu Israel. Zuhair menyebut masih banyak negara lain yang mendukung Palestina untuk merdeka.
"Kami sedang memperjuangkan perdamaian, tapi Israel telah membunuh tokoh-tokoh kami dan kami berterima kasih atas sikap masyarakat Indonesia yang kami agungkan dan banggakan, insyaallah senantiasa berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan tanah Palestina," jelas dia.
Selanjutnya, Zuhair menjelaskan situasi terkini penjajahan Israel di Palestina. Saat ini, kata dia, seluruh rakyat sedang berusaha mati-matian bertahan melawan penjajah.
"Kami semua sedang bersedih atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di Palestina. Kami semua bersedih dengan banyaknya yang gugur di Palestina, dengan hancurnya Gaza dan Palestina. Dan ini semua dilakukan Sohyuni Zionis Israel yang dibantu oleh Amerika. Kami rakyat Palestina akan senantiasa bertahan untuk berjuang melawan penjajahan," imbuhnya.