Joe Biden: Barat Tidak Berencana untuk Serang Rusia

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat bicara setelah bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di Warsawa pada Selasa (21/02), selama kunjungan dua hari menjelang satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Biden menyampaikan pidatonya di depan Kastil Kerajaan ibu kota Polandia beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow menyampaikan pidato kenegaraan yang sangat penting.

Dukungan jangka panjang untuk Ukraina

Presiden Biden memperingatkan "hari-hari yang sulit dan pahit" di masa depan, tetapi mengatakan bahwa AS dan sekutunya akan "mendukung Ukraina" untuk jangka panjang.

Biden mencatat bahwa hampir setahun yang lalu ia terakhir kali berbicara di istana, "hanya beberapa minggu setelah Vladimir Putin melancarkan serangannya yang mematikan terhadap Ukraina."

"Prinsip-prinsip yang telah menjadi landasan perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di planet ini selama lebih dari 75 tahun terancam hancur," ujarnya.

"Satu tahun yang lalu, dunia bersiap-siap menghadapi kejatuhan Kyiv. Saya baru saja kembali dari kunjungan ke Kyiv dan saya dapat melaporkan, Kyiv tetap kuat. Kyiv berdiri dengan bangga; berdiri tegak; dan yang paling penting - Kyiv berdiri bebas."

Invasi itu, katanya, berarti seluruh dunia menghadapi "ujian sepanjang zaman."

"Apakah kita akan merespons atau melihat ke arah lain? Apakah kita akan menjadi kuat atau menjadi lemah? Apakah semua sekutu kita akan bersatu atau terpecah belah?"

"Satu tahun kemudian, kita tahu jawabannya. Kami akan merespons, kami akan menjadi kuat, kami akan bersatu, dan dunia tidak akan melihat ke arah lain."

"Saya akan mengulangi apa yang saya katakan tahun lalu di tempat yang sama. Seorang diktator yang bertekad untuk membangun kembali sebuah kerajaan tidak akan pernah bisa meredakan kecintaan rakyat terhadap kebebasan. Kebrutalan tidak akan pernah bisa meredam keinginan orang-orang yang bebas. Dan Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Rusia," tambahnya.

"Barat tidak merencanakan untuk menyerang Rusia seperti yang dikatakan Putin hari ini," kata Biden. "Jutaan warga Rusia yang hanya ingin hidup damai dengan tetangganya bukanlah musuh."

Alasan Biden berkunjung di Polandia

Polandia sedang mengupayakan kehadiran pasukan AS yang lebih besar di wilayahnya.

Pada pekan lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, "Kami sedang dalam proses diskusi dengan pemerintahan Presiden Biden untuk membuat kehadiran (pasukan) mereka lebih permanen dan meningkatkannya," dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi AS, CBS.

Sementara itu pada Juni 2022, Biden mengatakan bahwa AS akan mendirikan markas besar militer permanen baru di Polandia sebagai tanggapan atas ancaman Rusia.