Presiden AS Joe Biden | Foto: istimewa
AMERIKA - Presiden Amerika Serikat menegaskan bahwa dan pendudukan Israel di Jalur Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir akan menjadi sebuah kesalahan besar.
Adapun pasukan penjajah telah mengerahkan serangan intensif ke Jalur Gaza terutama ke rumah sakit Al-Shifa, yang disebut intelijen AS dan Israel pusat komando dan penyimpanan senjata Hamas.
Dikutip dari Reuters, penegasan posisi AS tersebut disampaikan Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu via telepon, pada Rabu (15/11).
"Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa menurut saya adalah sebuah kesalahan besar jika mereka menduduki Gaza," kata Biden.
Kepada Netanyahu, Biden juga menyatakan ketidakpercayaannya jika perang bakal berakhir selama solusi dua negara (two-state solution) belum tercapai. Karena, menurut Biden, itu adalah akar dari krisis yang terjadi saat ini.
Selain itu, Biden berpendapat bahwa 'tidak realistis' untuk berharap Israel menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza — mengingat adanya ancaman bahwa Hamas masih akan menyerang Israel lagi.
Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa warga Palestina di bagian selatan Gaza menerima selebaran dari militer Israel yang mendesak mereka untuk mengungsi — bahasa halus untuk mengusir mereka.
Menurut laporan Middle East Eye, selebaran tersebut dijatuhkan pesawat tempur Israel di kamp pengungsian Khan Younis, yang saat ini penuh sesak oleh warga Palestina asal Gaza bagian utara.
Selama ini AS selalu membela tindakan sekutu setianya, Israel, di Jalur Gaza sejak pertempuran dengan Hamas pecah. Menurut AS, Israel memiliki hak untuk membela diri sebuah justifikasi yang diadopsi kaum zionis sebagai dalih melenyapkan etnis Palestina di Jalur Gaza.
Dari upaya 'membela diri' tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sejak 7 Oktober serangan Israel menewaskan sedikitnya 11 ribu orang — dengan lebih dari 40 persen di antaranya adalah anak-anak.
Israel, di sisi lain, melaporkan ada sekitar 1.200 warganya yang tewas sejak penyerbuan Hamas.