Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Tembus 10.000 Jiwa
Rescuers at a collapsed building in Bangkok, Thailand, after an earthquake struck neighbouring Myanmar on Friday � Ann Wang/Reuters

MYANMAR - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) terus meningkat. Menurut laporan MRTV yang dikelola pemerintah, hingga Sabtu (29/3/2025) siang, jumlah korban tewas akibat gempa yang juga dirasakan hingga Thailand dan China ini mencapai 1.002 jiwa.

Angka tersebut melonjak dari laporan sebelumnya yang mencatat 694 korban jiwa berdasarkan data pemerintahan militer. Sementara itu, tim penyelamat terus mencari korban selamat di tengah kedatangan bantuan internasional.

MRTV juga melaporkan, gempa Myanmar ini menyebabkan 2.376 orang terluka dan 30 lainnya masih hilang. Kerusakan parah terjadi pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan.

"Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini terus dilakukan di daerah yang terdampak," tulis pernyataan resmi junta militer Myanmar melalui media pemerintah.

Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing memperingatkan kemungkinan bertambahnya korban jiwa. Ia juga mengundang semua negara untuk memberikan bantuan serta sumbangan bagi pemulihan pascagempa.

Tim penyelamat dari Tiongkok tiba di Yangon pada Sabtu pagi dengan membawa obat-obatan dan peralatan deteksi tanda kehidupan. Kedutaan Besar Tiongkok mengonfirmasi kedatangan tim beranggotakan 37 orang ini melalui unggahan di Facebook.

Rusia juga turut mengirimkan 120 penyelamat berpengalaman, termasuk dokter dan anjing pelacak. Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan.

Menurut model prediktif dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar bisa mencapai lebih dari 10.000 orang, dengan kerugian yang diperkirakan lebih besar daripada nilai produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

Guncangan akibat gempa di Myanmar juga terasa hingga ke negara tetangga, Thailand. Di ibu kota Bangkok, gempa menyebabkan runtuhnya sebuah menara setinggi 33 lantai, mengakibatkan sembilan orang tewas dan 101 orang lainnya masih hilang, sebagian besar adalah pekerja konstruksi yang terperangkap di bawah reruntuhan.