YOGYAKARTA - Fauzan Mukarram, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang, berbagi cerita menarik tentang pengalamannya bertemu dengan Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini mengunjungi Negeri Sakura sejak Jumat hingga awal pekan lalu.
Fauzan menceritakan, pertemuan dengan Anies terjadi di Masjid Indonesia Tokyo dalam acara Diskusi Spesial yang dihadiri oleh masyarakat diaspora. Ratusan WNI hadir dalam pertemuan dengan suasana hangat dan penuh keakraban tersebut. Berbagai isu penting tentang Indonesia dan peran diaspora di luar negeri dibahas secara mendalam.
Fauzan mengungkapkan bahwa diskusi ini memberikan kesempatan berharga bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan Anies. Tidak hanya sekadar mendengarkan, mereka juga terlibat aktif dalam dialog yang inspiratif.
“Pak Anies sangat sederhana dan tulus. Beliau berbicara dengan penuh semangat tentang bagaimana kita, sebagai diaspora di Jepang, adalah duta Indonesia yang membawa nama baik bangsa,” ujar Fauzan saat dihubungi Rabu, 25 September 2024.
Pria asli Surabaya ini mengungkapkan, dalam diskusi tersebut, Anies menekankan pentingnya menjaga identitas sebagai bangsa Indonesia, meski berada di luar negeri. Ia mengingatkan bahwa setiap anggota diaspora berperan sebagai representasi Indonesia di mata dunia. “Kita bukan hanya individu, kita adalah wajah Indonesia di luar negeri,” katanya dengan penuh semangat.
Fauzan mengungkapkan, Anies juga menyampaikan pesan menyentuh kepada masyarakat diaspora yang berencana kembali ke tanah air. “Indonesia membutuhkan solusi, dan diaspora di Jepang memiliki kemampuan serta inovasi yang bisa membantu memecahkan masalah di tanah air,” ungkapnya menirukan pesan Anies.
Pria yang sudah berdomisili di Jepang sejak 2013 ini juga ingat salah satu pesan Anies yang paling menggugah kepada para ibu di Jepang. Anies menekankan pentingnya menjaga budaya Indonesia di tengah kehidupan sehari-hari, terutama dengan memastikan anak-anak mereka tetap fasih berbahasa Indonesia.
Dia mengatakan, menurut Anies, budaya adalah identitas. Jangan biarkan anak-anak kehilangan kemampuan berbahasa Indonesia, karena itu adalah jembatan untuk tetap terhubung dengan tanah air.
"Pak Anies berpesan, penting untuk memastikan bahwa anak-anak kita tidak kehilangan kemampuan berbahasa Indonesia, agar mereka tetap terhubung dengan akar budaya dan identitas sebagai bangsa Indonesia," kata Fauzan.