PBB Protes Israel Kembali Perintahkan Evakuasi Warga Gaza
Sejak 27 Juni, Israel terhitung telah mengeluarkan tiga perintah evakuasi untuk Kota Gaza dan satu untuk wilayah selatan Palestina dalam peningkatan operasi militernya.

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (9/7) memprotes perintah evakuasi massal terbaru yang dikeluarkan oleh Israel di Gaza. Israel disebut telah memperluas peringatan evakuasi hingga mencakup sebagian besar Kota Gaza pada Senin (8/7) di tengah pertempuran sengit melawan Hamas.  

Sejak 27 Juni, Israel terhitung telah mengeluarkan tiga perintah evakuasi untuk Kota Gaza dan satu untuk wilayah selatan Palestina dalam peningkatan operasi militernya.

PBB mengatakan bahwa puluhan ribu warga sipil di Gaza telah mengungsi. Penduduk Kota Gaza melaporkan ledakan dan sejumlah pertempuran senjata serta serangan helikopter sepanjang malam di lingkungan barat daya. 

Penduduk mengatakan warga sipil masih berupaya meninggalkan kota. Banyak pengungsi mengatakan mereka telah berpindah dari satu zona evakuasi, namun mendapati tempat perlindungan baru mereka juga menjadi sasaran.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa pihaknya "terkejut" dengan perintah evakuasi baru Israel kepada warga sipil di Gaza.

"Banyak di antaranya telah dipindahkan secara paksa beberapa kali, untuk mengungsi ke daerah-daerah di mana operasi militer IDF sedang berlangsung dan di mana warga sipil terus terbunuh dan terluka," jelas mereka, sebagaimana dilansir AFP.

Kantor tersebut mengatakan, warga sipil yang diperintahkan untuk pergi ke arah barat dari pusat Kota Gaza pada Senin terjebak dalam pertempuran baru ketika tentara Israel mengintensifkan serangannya di selatan dan barat Kota Gaza, menargetkan daerah-daerah yang mereka instruksikan untuk pindah.

Warga Kota Gaza kini telah diperintahkan untuk pindah ke distrik pusat Deir al-Balah, yang menurut kantor PBB sudah sangat penuh sesak dengan warga Palestina yang mengungsi dari daerah lain di Jalur Gaza.

Sementara  itu, Militer Israel mengeklaim sedang melakukan "operasi kontraterorisme" terhadap Hamas dan target-target Jihad Islam Palestina di Kota Gaza.