Penembakan Massal di Texas, 6 Orang Tewas
Foto: istimewa

TEXAS - Kekerasan bersenjata kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini insiden yang menelan korban jiwa menggegerkan warga Texas.

Seorang pria melakukan penembakkan secara brutal dan mengakibatkan 6 orang tewas dan 3 lainnya terluka. 

Penembakan  itu terjadi selama beberapa jam pada hari Selasa (5/12) waktu setempat di Austin.

Pelaku bahkan terlibat baku tembak dengan polisi, dan di daerah San Antonio. 

"Kami sangat yakin satu tersangka bertanggung jawab atas semua insiden tersebut," kata Robin Henderson, kepala sementara Departemen Kepolisian Austin, Kamis (7/12/2023).

Henderson mengungkapkan tersangka berusia 34 tahun dan sudah ditahan. 

Pelaku juga dikaitkan dengan insiden penembakkan lainnya. Salah satunya pembunuhan terjadi di San Antonio, 75 mil barat daya Austin.

Polisi mengatakan mereka menerima peringatan dari otoritas Austin untuk menggeledah sebuah rumah yang terkait dengan pria bersenjata tersebut, di mana mereka menemukan jasad seorang wanita berusia 55 tahun dan seorang pria berusia 56 tahun.

"Kami belum memiliki identifikasi pasti saat ini. Tapi kami cukup yakin siapa orang-orang ini... Mereka diyakini adalah orang tua tersangka yang saat ini ditahan," kata Sheriff Javier Salazar dari Bexar County, yang mencakup San Antonio.

Salazar meyakini pria tersebut pertama kali melakukan pembunuhan di Bexar County "dan kemudian tersangka pergi ke Austin dan melakukan apa yang dia lakukan di sana."

Di Austin, tersangka sempat terlibat baku tembak dengan polisi di lokasi perampokan, di mana dua korban ditemukan tewas.

Seorang petugas di sana terluka. Pria bersenjata itu melarikan diri dengan kendaraan dan mengalami kecelakaan setelah terjadi kejar-kejaran dengan polisi.

Pria tersebut ditangkap karena memiliki senjata api dan didakwa melakukan pembunuhan besar-besaran.

Salazar mengungkapkan tersangka pernah ditangkap pada Januari 2022 karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang tua dan saudara perempuannya. Dia dibebaskan dua bulan kemudian dan diperintahkan untuk memakai gelang kaki, yang kemudian dipotongnya.