JAKARTA-Dr. Robi Nurhadi, dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta menilai Capres Anies Baswedan cenderung akan menggunakan banyak jalur diplomasi di luar Kementerian Luar Negeri.
“Pola multi track diplomacy akan dikomandoi langsung oleh presiden selaku panglimanya. Dalam pengalaman yang cukup dan kemampuan naratifnya, Anies memang sangat mungkin melakukan kepemimpinan diplomasi Indonesia di luar negeri,” ujar Dr. Robi ketika dimintai pendapatnya mengenai Debat Capres Putaran Kedua pada Minggu 7 Januari 2024 yang membahas tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Strategi yang lainnya adalah presensi internasional. “Pernyataan Anies ‘Indonesia absence no more, respected forever’ akan menjadi spirit akan kehadiran aktif dan efektif dari seorang Presiden Indonesia ke depan. Dalam dunia di mana transaksi gagasan sudah pesat untuk terekam oleh media mainstrean dan media sosial, presensi seorang presiden di forum-forum internasional akan menjadi strategi jitu mempengaruhi sikap warga dunia, dan tentu pada akhirnya kebijakan luar negeri negara-negara di dunia,” papar Dr. Robi.
Dari sisi geopolitik, ujar Dr. Robi, Anies akan memperkuat posisinya di dunia melalui ASEAN. “Organisasi regional ini akan menjadi instrumen bargaining position dalam menengahi konflik Laut Cina Selatan, bahkan konflik di Asia Timur yang melibatkan Cina, Taiwan, Korsel-Korut dan Jepang,” ucapnya. (*)