Presiden Prabowo Subianto menekankan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) harus menjadi jembatan untuk ketahanan (bridge to resilience), yakni jembatan menuju masa depan yang lebih inklusif di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menekankan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) harus menjadi jembatan untuk ketahanan (bridge to resilience), yakni jembatan menuju masa depan yang lebih inklusif di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pernyataan pada sesi APEC Leaders Informal Dialogue with Guest yang digelar di Lima Convention Center, Peru, Jumat (15/11/2024) waktu setempat.
Menurutnya, peran APEC tersebut merupakan satu dari tiga peran strategis yang harus diemban.
“Kami menghadapi bahaya perubahan iklim, banyak pulau kami terancam oleh naiknya permukaan laut, dan kami bekerja sama dengan banyak negara lain, mengundang mereka untuk bergabung dalam kegiatan ekonomi bersama,” ujar Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (16/11/2024).
Kepala Negara menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama dalam transisi energi bersih dan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim.
Ia juga mendorong hilirisasi industri untuk mencapai kemandirian pangan. Selain itu, APEC harus menjadi jembatan untuk inovasi. Prabowo menyerukan pentingnya transformasi digital yang inklusif dengan mengatasi kesenjangan akses teknologi dan juga transfer teknologi antarnegara anggota APEC untuk mendorong inovasi di kawasan.
"Kami yakin bahwa kawasan Asia Pasifik akan memimpin transformasi digital dan inklusivitas ini," ungkap Prabowo.
Kemudian, APEC harus menjadi jembatan untuk inklusi. Ia menegaskan manfaat pembangunan harus dirasakan oleh semua komunitas dan individu.
Oleh karena itu, ia mendorong upaya pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, serta penguatan tata kelola yang transparan.
"Indonesia mendukung prioritas APEC di bidang-bidang ini," ucap Presiden Prabowo.
Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap perdagangan bebas, keberlanjutan, dan prinsip inklusivitas. “APEC harus terus menjadi model utama penguatan solidaritas dan kolaborasi di kawasan,” pungkasnya.