Viral Tanaman Tumbuh di Antartika, Pertanda apa?

ANTARTIKA - Sebuah unggahan yang menyebutkan bunga-bunga bermekaran di benua Antartika yang dikenal sebagai wilayah tidak ramah untuk kehidupan viral di media sosial. Pertanda apa?

Foto itu diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @dailyloud. Dalam unggahan itu, terdapat gambar bunga berwarna ungu dengan latar bongkahan es yang menandakan lokasi itu memiliki suhu dingin.

Namun dalam postingan tersebut, X menandai bahwa foto itu menyesatkan dan bukanlah di Antartika, melainkan di Greenland.

Kendati begitu, bunga yang tumbuh di sekitar Greenland merupakan sebuah pertanda buruk bagi benua lain dan dunia.

Hal itu diungkap dalam sebuah penelitian yang terbit di Current Biology. Penelitian itu menyebutkan satu-satunya tanaman berbunga di benua Antartika telah tumbuh pesat dalam dekade terakhir, berkat suhu yang lebih hangat.

"Antartika bertindak seperti burung kenari di tambang batu bara," kata Nicoletta Cannone, penulis utama studi tersebut dan profesor ekologi di Universitas Insubria Italia.

Bentang alam Antartika yang keras, membuat wilayah tersebut jarang ditemukan tanaman dan hanya ada dua yang mampu berbunga.

Studi tersebut mengamati penyebaran dua tumbuhan ini,Deschampsia antarctica, sejenis rumput, dan Colobanthus quitensis, bunga berwarna kuning kecil pada 2009 dan 2018.Tanaman ini, kata Cannone, "memiliki metabolisme yang beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang keras.

Dengan ekstremnya suhu di antartika, keduanya bunga itu mampu berfotosintesis pada suhu di bawah nol dan tertutup salju serta dapat memulai kembali pertumbuhannya pada akhir musim dingin Antartika yang panjang.

Sementara itu,pertumbuhan Deschampsia benar-benar berkembang pesat, tumbuh 10 kali lebih banyak dalam dekade terakhir dibandingkan sebelumnya.

Flowers are now staring to bloom in Antarctica and experts say this is not good news.

This would be the first evidence of accelerated ecosystem response in Antarctica that is directly associated as a consequence of global warming, according to Nicoletta Cannone, a professor of… pic.twitter.com/RYIaDQKFgJ

— Daily Loud (@DailyLoud) September 21, 2023

Sebuah wilayah di Antartika, Signy Island mengalami peningkatan rata-rata suhu udara tahunan rata-rata tahunan sebesar 1 derajat Celcius antara 1960 dan 2018.Hal inijelas bahwa tanaman ini mendapat manfaat dari lingkungan baru yang menghangat, menurut laporan Gizmodo.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa Antartika telah memanas tiga kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia selama 30 tahun terakhir.

Dalam beberapa dekade terakhir, Antartika juga mengalami kehilangan es dalam jumlah yang sangat mengkhawatirkan: Antara tahun 2008 dan 2015, hilangnya es ke lautan di benua tersebut meningkat sebesar 36 miliar galon per tahun.

Sementara sebuah penelitian pada tahun 2019menemukan bahwa seperempat dari Gletser Antartika kini sudah tidak stabil dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan pada tahun 1992.