.jpg)
JAKARTA— Warga Kota Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mengakui bahwa Anies Baswedan adalah sosok pemimpin yang juga memperhatikan pendidikan, khususnya pendidikan agama bagi masyarakatnya. Hal ini penting karena pendidikan adalah bagian dari pondasi yang kelak memandu generasi muda agar terhindar dari perilaku buruk, memiliki kekayaan ilmu dan menumbuhkan sikap empati serta mampu memahami orang lain. Tentunya dengan diimbangi dengan pendidikan agama.
“Semoga Pak Anies Baswedan kembali menjadi gubernur. Kembalinya Pak Anies Baswedan di kursi kepemimpinan di Jakarta semoga membawa kita pada kesejahteraan. Kesejahteraan di sini bukan sekadar kemampuan finansial tapi juga kenyamanan, keberkahan, dan kemanfaatan dalam hidup,” kata Ustaz Sumarna dalam sambutannya di Musyawarah Warga Kota Kecamatan Cengkareng, Jumat, 5 Juli 2024, di Majlis Daaru El-Rahman, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sejak 2017-2022 Gubernur Anies Baswedan memang memiliki komitmen dalam menguatkan pendidikan bagi pelajar. Pada 2020, Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Jakarta menyalurkan dana hibah kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta sebesar Rp 400 miliar untuk kesejahteraan guru agama di Jakarta. Selain itu, Pemprov Jakarta juga memberikan bantuan operasional bagi rumah-rumah ibadah seluruh agama di wilayah ibukota.
“Sebagian dari guru-guru kita berada di bawah naungan Pemprov Jakarta, sebagian berada di bawah naungan Kanwil Kementerian Agama. Nah, kami ingin mendukung para guru yang mengajar anak-anak di Jakarta, yang berada di bawah naungan Kemenag, dalam bentuk hibah,” ucap Anies Baswedan pada 2020 lalu.
Anies mengatakan, Pemprov Jakarta ingin agar warga Jakarta bisa merasakan kesetaraan di dalam pelayanan, termasuk bagi mereka yang bekerja di bidang pendidikan. Karena komitmennya terhadap pendidikan agama itu, pada 2020 lalu Anies Baswedan menerima piagam penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk kontribusi Pemprov Jakarta dalam pengembangan pendidikan agama dan keagamaan di Jakarta. Piagam penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Menteri Agama saat itu Fachrul Razi.
Deretan prestasi itulah yang dirindukan Warga Rawa Buaya. Mereka khawatir, komitmen terhadap pendidikan agama akan berkurang jika gubernur tidak dipimpin Anies Baswedan lagi. “Pak Anies Baswedan ketika menjadi gubernur nanti semoga bisa membantu para guru agama. Kami khawatir pelajaran agama akan dipinggirkan ketika Pak Anies tidak memimpin,” kata Ustaz Sumarna.
Ustaz Sumarna mengatakan, dalam melayani masyarakat, seorang pemimpin harus meneladani sifat-sifat rasul. Yakni, shiddiq, amanah, tablig, fathanah. Shiddiq (benar) diwujudkan dalam bekerja dalam koridor kebenaran. Amanah (dapat dipercaya) diwujudkan dalam komitmen terhadap program dan janji politiknya. Tablig (menyampaikan) berarti memberikan pemahaman kepada orang-orang mengenai kebaikan. Lalu fathanah (cerdas) bermakna mengelola pemerintahan dengan keilmuan dan kepakaran.
“InsyaAllah, empat sifat-sifat tersebut kami lihat ada dalam akhlak dan perilaku Bapak Anies Baswedan selama menjadi Gubernur Jakarta. Karena itulah, kami tidak ragu kepada Pak Anies Baswedan. Kami tidak hanya mendukung, tapi juga bergerak untuk mengajak orang lain agar memilih Pak Anies Baswedan,” katanya.