Bersiap IPO, Gubernur Pramono Pastikan Bank DKI Diisi Jajaran Profesional
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan, Bank DKI telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyusul terjadinya kendala dalam akses layanan online perbankan. Menurutnya, seluruh jajaran direksi serta komisaris kini telah diisi oleh para profesional.

"Jadi Bank DKI kemarin sudah RUPS dan seluruhnya diisi oleh profesional," ujar Pramono di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jumat (2/5)

Pramono sendiri mengaku belum mengenal para jajaran direksi yang dipilih. Namun sesuai arahannya, penunjukan seluruh jajaran direksi dan komisaris Bank DKI harus benar-benar dilakukan secara profesional.

"Secara jujur saya mengatakan saya belum mengenal direksinya, yang saya kenal cuma dirutnya. Bahkan komisaris utamanya pun saya minta betul-betul dari profesional," katanya.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pembenahan dan persiapan Bank DKI menuju penawaran saham perdana (IPO). Pramono menargetkan Bank DKI dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun mendatang.

"Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO," kata dia.

Pramono menilai, prospek Bank DKI cukup bagus. Hal ini terbukti dengan pembagian dividen oleh Bank DKI sebesar 32 persen dari keuntungan.

"Saya melihat prospek Bank DKI cukup bagus. Mudah-mudahan dalam waktu 5-6 (bulan) atau paling lama satu tahun, Bank DKI sudah bisa IPO dan itu sangat memenuhi syarat," ucap Pramono.

Sekadar diketahui, Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar. Rinciannya, sebesar Rp249,26 miliar diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta dan Rp56 juta diberikan kepada Perumda Pasar Jaya.

Hal tersebut diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank DKI Tahun Buku 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (30/4).

“Sisa laba bersih tahun 2024 sebesar 68 persen atau senilai Rp529,79 miliar ditetapkan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha Bank DKI,” ujar Agus H Widodo, Direktur Utama Bank DKI, Kamis (1/5).

Keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Dalam RUPST, Perseroan juga telah mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan rencana IPO kepada publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berikut susunan Direksi dan Komisaris Bank DKI:

Dewan Komisaris

* Komisaris Utama (Independen): Anang Basuki

* Komisaris: Michael Rolandi C Brata

* Komisaris Independen: Kiryanto

Direksi

* Direktur Utama: Agus H Widodo

* Direktur Kepatuhan: Ateng Rivai

* Direktur: Daniel Setiawan Subianto

* Direktur: Basaria Martha Juliana

* Direktur: Dipo Nugroho

* Direktur: Prihanto Herbowo