![Cek Kesehatan Gratis Dimulai Hari Ini, Warga Bisa Daftar via SATUSEHAT Mobile](https://detak.co/nadi/files/img/2025/02/10-xomtj6alo0-44c167144d448c15c2ffa4c949abe10b.jpg)
Foto: istimewa
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan mulai melaksanakan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) hari ini, Senin (10/2).
Program ini bertujuan mendeteksi dini risiko penyakit agar bisa ditangani lebih cepat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
Warga yang ingin mengikuti program ini diimbau untuk mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile agar proses pemeriksaan berjalan lebih cepat.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, program ini berlaku untuk seluruh masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi SATUSEHAT Mobile, tanpa terbatas pada warga Jakarta saja.
Ia menyampaikan, peserta yang telah mendaftar akan mendapat jadwal pemeriksaan dan memilih puskesmas sesuai lokasi yang diinginkan.
“Tahap awal, kuota peserta dibatasi 30 orang per hari, sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Namun, jumlah tersebut dapat ditingkatkan jika tenaga kesehatan di puskesmas mampu menangani lebih banyak peserta,” ujar Ani, Senin (10/2).
Ani menyampaikan, pemeriksaan ini dilakukan di puskesmas, bukan rumah sakit, karena tenaga medis dan fasilitas yang diperlukan telah tersedia di puskesmas.
Ia menjelaskan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencakup skrining berbagai penyakit, termasuk diabetes, jantung, serta risiko penyakit menular seperti TBC.
Selain itu, pemeriksaan gigi juga tersedia, tetapi hanya sebatas pengecekan tanpa tindakan seperti penambalan atau pencabutan.
“Jika ditemukan masalah kesehatan, pasien akan diarahkan untuk tindak lanjut di puskesmas atau rumah sakit sesuai kebutuhan,” katanya.
Setiap warga dapat mengikuti CKG sekali dalam setahun pada hari ulang tahunnya dan berlaku hingga 30 hari ke depan.
Bagi masyarakat yang ulang tahunnya terlewat saat program cek kesehatan gratis pada 10 Februari ini dapat melakukan pendaftaran dan diberikan waktu hingga April 2025.
Ani menyampaikan, jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi sehat, peserta tidak perlu kembali hingga tahun berikutnya.
Namun, jika ditemukan risiko penyakit, pasien akan mendapatkan edukasi serta rekomendasi pemeriksaan lebih lanjut.
“Setelah pemeriksaan, ada sesi edukasi untuk peserta agar mereka lebih memahami pola hidup sehat. Jika ditemukan potensi penyakit, maka akan ada tindak lanjut sesuai kondisi masing-masing,” ucap Ani.
Ia mengatakan, beberapa puskesmas menyediakan ruang khusus bagi peserta CKG untuk menghindari antrean panjang.
Selain itu, layanan dibagi berdasarkan kelompok usia, misalnya anak-anak di lantai berbeda dari pasien dewasa.
Ani menyampaikan, dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI Jakarta tidak menambah tenaga kesehatan baru, melainkan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Petugas keamanan di puskesmas juga disiagakan untuk membantu warga yang kesulitan menggunakan aplikasi SATUSEHAT Mobile.
“Kami sudah melakukan simulasi dan sejauh ini pelayanan bisa berjalan dengan tenaga kesehatan yang ada. Semua puskesmas juga sudah menyiapkan alur khusus agar peserta CKG bisa terlayani dengan baik,” tandas Ani.