Datang ke Terminal Baranangsiang, Anies Diminta Tularkan Kesuksesan Transportasi DKI ke Seluruh Indonesia
Bacapres Anies Baswedan melanjutkan kunjungannya ke Bogor dengan mendatangi Terminal Baranangsiang.

BOGOR - Bacapres Anies Baswedan melanjutkan kunjungannya ke Bogor dengan mendatangi Terminal Baranangsiang. Di tempat tersebut Anies berbicara dan menyerap aspirasi dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, pengelola terminal, pengusaha bus, hingga sopir angkutan umum baik bus maupun angkutan kota (angkot).

Ketua Organda Kota Bogor Sunaryana menjelaskan bahwa semua moda transportasi umum di Bogor mulai dihinggapi masalah sejak pandemi Covid-19 karena pemerintah membatasi jumlah penumpang. Masalah berlanjut karena warga lebih tertarik menggunakan jasa angkutan berbasis online. "Kami merasakan ujian berat di transportasi, Pak Anies," kata Sunarnaya, Minggu (17/9).

Perbincangan antara Anies dengan kelompok pengguna Terminal Baranangsiang berlangsung santai dengan duduk lesehan di area terminal. Suasana tersebut membuat Sunarnaya bersama rekan-rekannya leluasa menyampaikan aspirasi kepada Anies. Termasuk membandingkan perhatian pemerintah terhadap pengguna KRL dengan bus atau angkot. "Bus sekarang sudah ditinggalkan. Dulu ada 400 unit, sekarang tidak sampai 40 unit," ujar Sunarnaya.

Sunarnaya berharap agar kebijakan yang pernah dilakukan Anies saat menjadi gubernur DKI diterapkan secara nasional jika kelak terpilih menjadi presiden. Sistem pembayaran perkilometer kepada setiap angkutan umum membuat sopir dan pemilik kendaraan umum di Jakarta kala itu merasa aman. "Kita ingin sistem yang dulu Pak Anies terapkan di Jakarta itu diterapkan secara nasional, termasuk di Bogor. Ada atau tidak ada penumpang tetap dibayar oleh pemerintah," papar dia.

Anies mencatat seluruh aspirasi para kelompok pengguna Terminal Baranangsiang. Dia merasa senang karena Organda Kota Bogor bersama kelompok lainnya memperhatikan capaian dan rekam jejak Anies di bidang transportasi selama menjadi gubernur DKI. Bahkan meminta agar diterapkan di semua wilayah termasuk Bogor. "Kami pernah merasakan ruwetnya persoalan transportasi seperti yang Bapak-bapak rasakan sekarang. Kami sampai rapat hingga 77 kali sampai kemudian ada solusi," jelas Anies.

Saat dilantik menjadi gubernur DKI, lanjut Anies, tingkat keterjangkauan transportasi umum hanya sekitar 42 persen wilayah Jakarta. Sedangkan saat Anies menyelesaikan tugasnya pada akhir 2022 lalu, persentase keterjangkauan transportasi umum telah melebihi 90 persen wilayah Ibu Kota. "Saya termasuk yang berpandangan bahwa kota yang maju adalah kota yang transportasi umumnya menjangkau semua titik di wilayah tersebut. Insya Allah semua aspirasi kami catat hari ini untuk kami perjuangkan," tandas Anies.