
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 tingkat Provinsi DKI Jakarta di Sasono Langgen Budaya, TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (6/7).
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, akan memprioritaskan pengentasan persoalan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.
"Itulah prioritas saya, termasuk persoalan stunting yang harusnya sudah bisa diturunkan sampai dengan angka di bawah 14 persen," ujar Pram, saat Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 tingkat Provinsi DKI Jakarta di Sasono Langgen Budaya, TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (6/7).
Dijelaskan Pram, untuk mengatasi persoalan pendidikan pihaknya telah meningkatkan jumlah penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar) hingga mencapai 707.622 serta KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) sebanyak 16.979. Tidak hanya terkait jumlah peserta, Pram mengaku juga telah meningkatkan kualitas program.
Dicontohkannya, bagi penerima KJP, Pram mengaku telah menyiapkan program gratis kunjungan museum dan tempat wisata di Jakarta bersama orang tua. Lalu, penerima KJMU mulai tahun ini tidak hanya sampai S1 tapi juga hingga S2 dan S3 bagi mahasiswa berprestasi.
Selain itu, Pram juga menyebut pihaknya telah merealisasikan program menebus ijazah anak keluarga kurang beruntung yang telah rampung sekolah namun ijazahnya tertahan. Pada tahun ini, pihaknya telah menebus 6.652 ijazah.
Lalu di bidang kesehatan Pram menyebut salah satu aspek penting mengatasi persoalan stunting ialah penyediaan akses air bersih dan makanan bergizi. Terkait hal itu, Pram telah menargetkan pipanisasi air bersih bisa mencakup 100 persen area Jakarta pada 2030 mendatang.
Kemudian, di bidang kesehatan Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur.
"Dengan peningkatan aspek kesehatan dan pendidikan, diharapkan bisa menopang kualitas serta kesejahteraan keluarga," tukas Pram.
Tidak hanya menyebut program meningkatkan kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan, Pram juga mengingatkan komunikasi, keterbukaan, saling mengerti dan berbagi peran mengurus anak dalam keluarga.
"Mari kita bangun Jakarta yang penuh senyum dan keterbukaan," tegasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainah menjelaskan,, dalam perayaan Hari Keluarga Nasional ini dibacakan komitmen mensukseskan delapan fungsi keluarga , yang terdiri dari fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan.
Menurut Iin, apa yang ditegaskan gubernur adalah bagian dari delapan fungsi keluarga.
Iin mengaku, layanan di Posyandu saat ini telah menerapkan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketenteraman dan Ketertiban Umum, serta Sosial.
"Jadi tidak hanya tentang kesehatan. Kader Posyandu juga melihat, memotret kebutuhan masyarakat dan diinventarisir untuk ditindaklanjuti," tandasnya.