Hadiri Pelantikan Pengurus PAC dan Ranting, Khofifah Dorong Muslimat NU Ambil Peran Wujudkan Zero Stunting dan Zero Kemiskinan Ekstrim di Kota Pasuruan

KOTA PASURUAN-Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa hadir di tengah ribuan jamaah Muslimat NU dalam kegiatan Resepsi Harlah Muslimat NU Ke-78 dan pelantikan massal pengurus anak cabang dan pengurus ranting Muslimat NU se-Kota Pasuruan di DOM GOR Untung Suropati Kota Pasuruan, Senin (12/8/2024).

Dalam kegiatan ini Khofifah mendorong seluruh pengurus anak cabang hingga pengurus ranting untuk menguatkan kreativitas dan inovasi dalam melayani umat dan masyarakat. Muslimat NU, kata Khofifah, harus turut andil dan mengambil peran untuk memberi  solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat , khususnya stunting dan kemiskinan ekstrim.

“Bangsa kita sedang berupaya keras untuk mencapai zero stunting dan zero kemiskinan ekstrim khususnya  untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Ini sebuah mimpi yang sangat besar untuk mewujudkan negara kita menjadi negara maju,” tegas Khofifah.

“Mimpi Indonesia Emas tahun 2045 ini optimis kita wujudkan dengan syarat semua elemen ikut bekerja keras. Termasuk Muslimat NU, monggo kita ambil peran untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas mulai dengan cara terkecil yang bisa kita kerjakan,” ulasnya.

Salah satunya dalam hal peningkatakan kualitas kesehatan dan menurunkan stunting. Muslimat NU selama ini punya program satu hari sedekah satu telur ayam. Hal ini ia minta untuk terus dikuatkan sebagai program terdekat Muslimat NU hingga tingkat bawah.

Tidak hanya itu, tantangan mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi di bawah 2 persen secara nasional. Terkait hal ini, Khofifah menegaskan bahwa Muslimat NU bisa mengambil peran untuk ikut menyisir warga masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem untuk diberikan sapaan-sapaan.

“Di Nganjuk ada yang namanya program rantangan untuk membantu mengurangi kemiskinan ekstrem. Mereka membagikan makanan bagi keluarga tak mampu, berdasarkan data dari Pak Kades,” tegasnya.

“Program ini bisa dikreasikan dengan pendekatan kearifan lokal misalnya di Kota Pasuruan. Inovasi program kreatif yang bermanfaat hari-hari ini sangat dibutuhkan sebagai penguat upaya kemajuan bangsa,” ujarnya.

Pun begitu di bidang pendidikan. Jaringan lembaga pendidikan di bawah Muslimat NU sudah luar biasa. Khofifah optimis jika program peningkatan kualitas pendidikan semakin dikuatkan maka akan mampu mendongkrak IPM daerah sehingga mampu mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.

Di akhir Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini juga mendorong pengurus anak cabang maupun ranting untuk meningkatkan kemampuan managerial skill. Ia juga agar nantinya seluruh jajaran memaksimalkan program yang dijalankan dengan melakukan sinergitas dengan lintas sektor. Termasuk dengan pemerintah dan akademisi.

“Sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan lembaga lembaga strategis tolong dikuatkan. Karena hari ini kita tidak bisa kerja sendiri. Kami percaya bahwa Muslimat NU Kota Pasuruan bisa berperan aktif dalam turut serta mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Khofifah.

Tak ketinggalan, dalam kegiatan ini turut digelar kegiatan Pasar Murah di DOM GOR Untung Suropati Kota Pasuruan. Pasar Murah ini menyediakan aneka komoditas bahan pokok dengan harga lebih murah. Pantas saja pasar murah ini segera menjadi serbuan para ibu-ibu jamaah Muslimat NU.

Banyak mereka yang membeli Beras medium yang dijual dengan harga Rp. 56.500 per kemasan 5 kg. Selain itu di Pasar Murah ini juga disediakan Minyakita yang dijual dengan harga Rp. 14.000/liter. Serta ada pula Gula pasir yang dijual Rp. 16.000/kg dan juga Telur ayam ras yang dijual Rp. 23.000/kg. Semua komoditas di pasar murah ini lebih rendah dibandingkan harga pasar sehingga sangat diminati masyarakat.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa kegiatan Pasar Murah hampir selalu digelar dalam kegiatan yang dihelat Muslimat NU. Pasar Murah digelar untuk membantu masyarakat khususnya jamaah Muslimat NU.

“Yang namanya Ibu-ibu pasti gembira kalau ada pasar murah yang menjual bahan pokok di bawah harga pasar. Karena kalau ada gejolak harga pasar pasti yang merasakan pertama adalah  ibu-ibu,” kata Khofifah.

“Maka dalam ikhtiar membantu meringankan beban ekonomi masyarakat khususnya jamaah Muslimat, kami menggelar pasar sembako murah agar ibu-ibu di Kota Pasurua  bisa terbantu, karena ini semua lebih murah dari harga pasar,” tegas Khofifah.

Di kesempatan ini, Khofifah juga menyempatkan diri membagikan beras gratis dan telur ayam gratis bagi masyarakat yang meramaikan pasar Murah. Khofifah membagian beras khusus untuk pembeli lansia.

Selain ktu Khofifah juga membagikan telur ayam gratis pada para pembeli di pasar murah yang tampak membawa anak kecil ataupun ibu hamil.

"Ini sudah menjadi tradisi saya. Setiap ada pasar murah maka saya membagikan beras untuk lansia dan telur untuk anak anak dan ibu hamil. Ini adalah upaya saya untuk bersapa, meringankan sedikit beban mereka dan khusus untuk berbagi telur adalah upaya kecil untuk mencegah stunting," pungkas Khofifah.