
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan pengoperasian kembali Halte Transjakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, yang kini resmi berganti nama menjadi Halte "Jaga Jakarta", menggantikan nama sebelumnya, Halte Senen Sentral. | Foto: Beritajakarta
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan pengoperasian kembali Halte Transjakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, yang kini resmi berganti nama menjadi Halte "Jaga Jakarta", menggantikan nama sebelumnya, Halte Senen Sentral.
Peresmian dilakukan setelah proses perbaikan menyeluruh terhadap sarana dan prasarana halte selesai dilakukan, termasuk pemulihan berbagai fasilitas yang sempat mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan bahwa perubahan nama halte menjadi "Jaga Jakarta" merupakan simbol ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik dan mencegah terulangnya tindakan perusakan.
"Sebagai bagian dari komitmen kita menjaga Jakarta secara bersama-sama, dan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi, maka Halte Sentral Jakarta ini kami ubah namanya menjadi 'Jaga Jakarta'," ujar Pramono.
Ia menambahkan bahwa menjaga Jakarta bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh warga. Oleh karena itu, perubahan nama ini juga diharapkan menjadi pengingat kolektif bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap fasilitas umum.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat Jakarta atas dukungan dan partisipasi mereka dalam proses pemulihan. Saat ini, seluruh moda transportasi di Jakarta telah kembali beroperasi secara normal, termasuk tarif angkutan yang telah stabil.
Proses rehabilitasi halte turut melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. Melalui kerja sama tersebut, Kementerian PUPR akan membantu perbaikan infrastruktur seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan lift di Halte Jaga Jakarta dan Halte Polda Metro Jaya, yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
"Kementerian PU akan fokus pada pembangunan lift dan JPO, sementara perbaikan halte sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Transjakarta," jelas Pramono.
Sebagai bagian dari revitalisasi, Halte Jaga Jakarta kini juga dilengkapi dengan sebuah memorial yang menampilkan fasilitas-fasilitas halte yang rusak akibat aksi vandalisme, seperti gate tapping, TV LED, dan kipas angin.
Memorial ini dihadirkan sebagai bentuk edukasi publik dan pengingat bahwa fasilitas umum adalah milik bersama yang harus dijaga.
"Kami sepakat dengan Dirut Transjakarta untuk menghadirkan memorial ini, agar masyarakat selalu diingatkan bahwa pernah terjadi peristiwa yang tidak kita harapkan. Harapannya, kejadian ini tidak terulang kembali," ucap Pramono.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Welfizon Yuza, melaporkan bahwa seluruh halte kini telah kembali beroperasi normal. Jumlah pelanggan juga terus meningkat, menandakan pulihnya aktivitas masyarakat dan ekonomi kota.
"Pada hari kerja terakhir pekan lalu, jumlah pelanggan Transjakarta telah kembali mencapai 1,3 juta penumpang per hari. Ini menunjukkan mobilitas warga Jakarta sudah pulih sepenuhnya," tuturnya.
Halte Jaga Jakarta kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lebih nyaman dan fungsional, termasuk toilet, musala, serta ruang usaha bagi pelaku UMKM. Selain itu, tersedia pula layanan shuttle bus yang menghubungkan Halte Senen Toyota Rangga dengan Halte Jaga Jakarta, tanpa perlu tap out bagi penumpang.