KENDARI – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari, Giona Nur Alam dan Subhan, menawarkan tiga langkah konkret untuk menjaga kerukunan dan mencegah perpecahan di tengah masyarakat Kendari yang beragam. Melalui pendekatan yang mengutamakan kolaborasi dan respons cepat, mereka berharap visi Kendari sebagai kota berkelas bisa terwujud dengan lebih harmonis.
Dalam debat kandidat perdana yang diadakan KPU Kota Kendari di Claro Hotel, Rabu, 30 Oktober 2024, Giona memaparkan pendekatan inklusif yang ia sebut sebagai "rumus jitu" dalam menjaga kerukunan masyarakat di Kendari. Dengan masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang etnis, budaya, dan agama, Giona menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen untuk menciptakan keseimbangan sosial.
Kolaborasi, Identifikasi, Implementasi
“Untuk menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan di tengah kemajemukan, semua pihak harus terlibat,” ujar Giona. Dalam pandangannya, para akademisi, tokoh budaya, dan perwakilan dari setiap etnis perlu dilibatkan untuk menciptakan dialog terbuka yang memungkinkan seluruh aspirasi masyarakat terwakili. Kolaborasi ini diharapkan bisa meminimalisir ketegangan dan menguatkan rasa persatuan di Kendari.
Giona menekankan bahwa pemerintah memiliki peran krusial sebagai fasilitator yang proaktif dalam mengidentifikasi potensi permasalahan yang dapat mengancam kerukunan masyarakat. “Pemerintah harus memiliki sistem untuk segera mengidentifikasi akar dari setiap masalah yang muncul dan berpotensi mengganggu harmoni sosial,” kata Giona. Pendekatan ini mengutamakan respons cepat agar potensi masalah tidak berlarut-larut dan dapat diatasi sebelum memicu konflik lebih lanjut.
Setelah merumuskan solusi, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan perlu memastikan kebijakan berjalan efektif dan membawa dampak nyata. Giona menyatakan, “Kebijakan penguatan kerukunan harus dikawal secara serius agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.” Implementasi yang terukur dan diawasi oleh semua pihak diyakini akan menciptakan lingkungan yang kondusif dan meningkatkan kualitas hidup di Kendari.
Data menunjukkan bahwa kerukunan antarwarga di wilayah multietnis dapat meningkatkan kesejahteraan dan keamanan sosial. Riset menunjukkan bahwa kota yang memiliki program toleransi dan inklusi yang aktif cenderung mengalami penurunan angka konflik hingga 30%. Pendekatan yang digagas Giona-Subhan ini diharapkan bisa memberikan dampak serupa, mewujudkan Kendari sebagai kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur tetapi juga rukun dan harmonis dalam keberagamannya.
Dengan strategi yang menyeluruh ini, Giona dan Subhan berkomitmen menjadikan kerukunan masyarakat sebagai fondasi yang kokoh untuk menjadikan Kendari sebagai kota berkelas dan contoh bagi daerah lain.