Kader ASMAN TOGA Desa Wage Dilatih Pengolahan Pascapanen TOGA oleh Dosen Farmasi UBAYA
Kader ASMAN TOGA berlatih memilih herbal segar untuk diolah menjadi simplisia

Sidoarjo– Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Kader ASMAN (Asuhan Mandiri) TOGA  mengadakan pelatihan pembuatan simplisa. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, [18 Juni 2024], di Balai RW 013, Desa Wage dan diikuti oleh puluhan peserta yang merupakan kader ASMAN TOGA yang terlihat antusias.

Pelatihan ini dipandu oleh Dosen Farmasi UBAYA, Ibu apt. Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, S.Farm., M.FarmKlin. yang telah berpengalaman lebih dari 8 tahun dalam bidang pengobatan herbal dan penanganan pasca panen. Dalam sesi ini, Ibu Nikmatul menjelaskan berbagai jenis TOGA yang dapat diolah menjadi simplisa, seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, sampai bunga telang. Peserta tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung cara mengolah tanaman-tanaman tersebut menjadi simplisa yang siap digunakan.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menjamin kualitas dari produk yang telah dihasilkan oleh ASMAN TOGA. Dengan mengetahui cara membuat simplisa, kami bisa memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar rumah untuk menjaga kesehatan keluarga," ujar Ibu Yoyok, salah satu peserta pelatihan.

Ibu Nikmatul juga menekankan pentingnya menjaga kualitas tanaman sejak penanaman hingga pengolahan menjadi simplisa. "Proses pencucian dan pengeringan adalah merupakan tahap yang sangat krusial dalam pembuatan simplisa. Pencucian yang tidak baik menyebabkan jumlah mikroba dan cemaran zat asing masing tinggi (terutama untuk simplisia yang berasal dari tanah seperti rimpang dan akar). Proses pengeringan juga merupakan tahapan yang sangat penting pada pembuatan simplisia. Tanaman harus dikeringkan dengan cara yang tepat agar khasiatnya tetap terjaga. Umumnya simplisia dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 600C," tambahnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Wage, Bapak Mashudan, ST, yang berharap pelatihan serupa bisa rutin diadakan. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Pelatihan ini memang diawali pada ibu-ibu kader ASMAN TOGA, kedepannya agar kader ASMAN TOGA bisa membantu ibu-ibu lainnya dalam pemanfaatan TOGA" kata Bapak Kepala Desa. Bapak Mashudan juga berterima kasih karena UBAYA telah melakukan pendampingan pada beberapa kader ASMAN TOGA sejak tahun 2022 sehingga pada Tahun 2023 Desa Wage memperoleh penghargaan dalam kelompok ASMAN TOGA terbaik se- Kabupaten Sidoarjo.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dan berharap ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya tertarik untuk membuat Tisane (olahan teh herbal) ternyata pembuatannya mudah seperti membuat simplisia," ungkap Ibu Bunga, peserta lainnya. Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan kader ASMAN TOGA dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat yang ada di sekitar mereka. Harapan lainnya adalah, semoga membuka wawasan ibu-ibu terkait pembuatan produk herbal yang bermutu dan bernilai ekonomis. Kegiatan pendampingan UBAYA ini merupakan bagian dari pelaksanaan hibah internal pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UBAYA.