
Foto: istimewa
JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta menunjukkan perbaikan selama masa libur Lebaran 2025.
Berdasarkan data konsentrasi jam-jaman PM2.5, terjadi penurunan signifikan saat Hari Raya Idulfitri dibandingkan dengan H-7 hingga H-4 sebelumnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, konsentrasi polutan udara saat Idulfitri 2025 cenderung lebih rendah dibandingkan sebelum dan sesudah hari raya.
Konsentrasi PM2.5 sempat mencapai puncaknya pada 26 dan 27 Maret 2025, dua hari sebelum cuti bersama dimulai, karena aktivitas warga masih tinggi.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat rata-rata konsentrasi enam jenis polutan udara dari sembilan SPKU di Jakarta, yakni PM2.5, PM10, NO2, CO, O3, dan SO2.
Dari keseluruhan data, PM2.5 dan NO2 mengalami penurunan, PM10 dan CO cenderung stabil, sementara O3 dan SO2 justru meningkat.
“Meski begitu, seluruh konsentrasi polutan tersebut masih berada di bawah Baku Mutu 24 jam sejak H-7 atau 24 Maret hingga H+5 yakni pada 6 April 2025,” ungkap Asep, Selasa (8/4).
Ia menyampaikan, kualitas udara Idulfitri tahun ini lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Jika dibandingkan tahun 2024, terjadi penurunan sebesar 43–75 persen, sedangkan dibandingkan 2023, penurunannya mencapai 18–69 persen.
“Kecuali untuk NO2 yang relatif stabil,” kata Asep.
Sementara itu, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Jakarta selama Idulfitri didominasi oleh kategori “Sedang”. Hari pertama Lebaran bahkan sempat masuk kategori “Baik”, sebelum kembali ke kategori “Sedang” di hari kedua.
“Tren ini menunjukkan, berkurangnya aktivitas kendaraan dan industri selama libur panjang turut memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di Jakarta,” tandasnya.