Matinya Kepakaran di Era Informasi: Refleksi Anies Baswedan pada Buku The Death of Expertise

YOGYAKARTA - Anies Baswedan kali ini mengulas buku The Death of Expertise atau Matinya Kepakaran karya Tom Nichols, yang dianggap sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Anies, dalam buku ini, Nichols, seorang pakar ilmu politik, mengupas fenomena di mana masyarakat semakin menolak keahlian dan pengetahuan yang teruji.

“Barangkali kita pernah merasakan fenomena di mana pendapat ahli tidak dihargai,” kata Anies membagikan pandangannya di kanal YouTube, dikutip pada Jumat, 8 November 2024.

Anies menyatakan, Nicols menyoroti betapa era internet membuat banyak orang merasa tahu segalanya hanya dengan membaca beberapa artikel daring. Buku ini menjadi sangat menarik, terutama dalam konteks pemimpin yang tidak menghargai pakar, yang dampaknya bisa sangat luas.

Suami Fery Farhati ini menyatakan, Nichols juga menjelaskan bahwa banyak orang menganggap pendapat mereka setara dengan pendapat ahli. Ini bukan sekadar skeptisisme, melainkan penolakan total terhadap pengetahuan yang sudah terbukti.

"Misalnya, ada pasien yang mengabaikan saran dokter atau spesialis, atau orang awam yang merasa cukup cakap untuk menggantikan insinyur dalam pembangunan jembatan," jelas Anies.

Selain itu, kata Anies, Nichols juga menyinggung efek Dunning-Kruger, di mana orang dengan kemampuan rendah sering kali terlalu percaya diri. Ia menggambarkan seseorang yang baru belajar catur seminggu namun sudah merasa siap melawan grandmaster. "Fenomena ini pun sering muncul dalam situasi yang lebih serius, di mana orang yang baru membaca sedikit sudah berani membantah ahli yang sudah teruji," jelasnya.

Menurut Anies, kemudahan akses informasi juga dianggap turut mendorong peningkatan penyebaran misinformasi. "Suara pakar yang sesungguhnya sering tenggelam dalam lautan opini yang tidak berdasar," katanya.

Anies mengatakan, menariknya, dalam buku tersebut Nicols juga mengkritik pendidikan tinggi yang kini lebih fokus pada kepuasan mahasiswa sebagai konsumen daripada kualitas pendidikan. "Output-nya, mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tetapi kompetensinya tidak tinggi," tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini mengungkapkan, matinya kepakaran ini, menurut Nichols, juga berdampak serius bagi demokrasi. Dalam negara demokrasi, warga negara yang terinformasi sangatlah penting. "Jika pakar diabaikan dalam perumusan kebijakan, masalah kompleks seperti perubahan iklim dan pandemi mungkin sulit ditangani," katanya.

Anies mengatakan, Nichols tidak merekomendasikan untuk menerima semua pendapat pakar begitu saja. Skeptisisme yang sehat tetap penting, namun harus dibedakan dari penolakan tanpa dasar terhadap ilmu. "Buku ini mengajak pembaca untuk menghargai keahlian, berpikir kritis, dan terus belajar di tengah masalah yang semakin kompleks," ungkapnya.

The Death of Expertise adalah refleksi penting tentang bagaimana kita memandang kepakaran dan ilmu pengetahuan di era informasi yang serba mudah diakses. "Buku ini mungkin tidak akan membuat semua orang setuju," ujar Anies, "tetapi pastinya akan membuat kita berpikir lebih dalam."