JAKARTA- Kebakaran hebat pernah melanda permukiman penduduk di Pasar Gembrong, Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2022 silam. Rakyat yang tinggal di tempat tersebut pun menumpahkan air mata melihat api berkobar-kobar melalap tempat tinggal yang sangat dicintainya tersebut.
Anies Baswedan yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, langsung tanpa gas. Ia turun tangan dan langsung mengubah 100 persen wajah kawasan itu. Area yang terbakar bersalin rupa dan penuh warna setelah 138 rumah warga kembali berdiri di sana. Penataan kembali permukiman yang sebelumnya kumuh itu lalu diberi nama oleh Sang Gubernur dengan sebutan Kampung Gembira Gembrong.
Atas kerja kolosal, pada Jumat, 7 Oktober 2022, revitalisasi tempat yang dilalap api tuntas. Secara simbolis, Anies Baswedan meresmikan revitalisasi itu. Wajah bahagia dari warga di tempat tersebut pun ikut mewarnai peresmian itu.
“Kabar yang saat itu sebagai duka ternyata adalah pengantar untuk mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa," kata Anies Baswedan saat itu.
Anies menyampaikan, pihaknya tak bekerja sendiri dalam proses revitalisasi. Pemprov DKI Jakarta salah satunya berkerja sama Baznas BAZIS DKI Jakarta. Ia berharap, kampung ini menjadi percontohan bagi kampung lain di Indonesia, bagaimana membangun sebuah lingkungan kampung di kawasan urban yang memiliki nilai estetik, bangunannya modern, dan berkonsep ramah lingkungan.
“Ini adalah contoh kampung di mana bangunannya ditata untuk sehat, dengan masing-masing ada rongga udara mengalir, sehingga suasananya sejuk dan tiap rumah mendapatkan udara yang segar dan yang ringgal sehat. Ditambah lagi, rancangannya warna-warni yang menggambarkan Gembira Gembrong,” jelas suami Fery Farhati itu.
Anies menyampaikan, ini juga sebuah kampung yang menerapkan zero run off yang mana aliran air dari hujan di tempat ini tak dialirkan ke luar, tetapi disiapkan sumur resapan, sehingga tak menyumbang air keluar.
"Semuanya dimasukkan ke dalam tanah dengan 16 sumur resapan, bukan hanya estetik, tapi modern secara konsep dan ramah lingkungan pengelolaan airnya,” katanya.
Oleh karenanya, Anies mengundang kepada seluruh pakar dan perencana tata ruang untuk menjadikan Kampung Gembira Gembrong sebagai rujukan.
“Ini adalah water front kampung atau kampung yang menghadap sungai. Saya ingin mengundang kepada para pakar perancang wilayah datang ke tempat ini, jadikan tempat ini sebagai pembelajaran untuk tempat lain di manapun juga,” ujarnya.