Pasar Asemka, Surga Pernak-pernik Natal di Jakarta
Pembeli memilih ornamen Natal di salah satu toko di Pasar Asemka, Jakarta, Minggu (21/12/2025). Menjelang perayaan Hari Natal pada 25 Desember, sejumlah pedagang mulai menjajakan berbagai kebutuhan Natal, mulai dari pohon Natal, aksesoris, bola hias, lamp

JAKARTA - Menjelang perayaan Natal, kawasan Pasar Asemka di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, menjadi salah satu tujuan favorit masyarakat untuk berburu pernak-pernik Natal dengan harga terjangkau. Beragam hiasan dan perlengkapan Natal tersedia lengkap, mulai dari dekorasi hingga pohon Natal dengan berbagai ukuran.

Salah seorang pengunjung asal Jakarta Pusat, Romanti (45), mengaku sengaja datang ke Pasar Asemka untuk berbelanja kebutuhan Natal bersama keluarganya. Ia memilih berbelanja mendekati hari perayaan karena harga dinilai lebih terjangkau.

“Kami biasanya belanja mendekati Natal karena harganya lebih terjangkau,” ujarnya, Selasa (23/12).

Romanti menuturkan, berbelanja pernak-pernik Natal di Pasar Asemka telah menjadi tradisi tahunan keluarganya. Selain pilihan barang yang lengkap, ia menilai harga yang ditawarkan lebih bersaing dibandingkan tempat lain maupun belanja daring.

“Di sini pilihannya lengkap dan harganya paling terjangkau. Kalau belanja daring, kita tidak bisa melihat langsung barangnya, jadi khawatir kualitasnya tidak sesuai,” katanya.

Dari sisi pedagang, Ade Apriani (40) menyampaikan bahwa menjelang Natal tahun ini, barang yang paling banyak dicari pembeli antara lain bola-bola hias, pohon Natal, serta berbagai aksesori pendukung lainnya.

Ade menjelaskan, harga pohon Natal bervariasi sesuai ukuran. Pohon Natal setinggi 60 sentimeter dijual seharga Rp85 ribu, sementara pohon berukuran paling tinggi mencapai lima meter dengan harga hingga Rp12 juta.

“Untuk bola-bola Natal, kami jual seharga Rp110 ribu per boks. Semua barang bisa dibeli secara grosir maupun satuan,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, kondisi penjualan menjelang Natal tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu pengunjung ramai namun daya beli relatif rendah, tahun ini transaksi dinilai lebih baik.

“Sekarang cukup banyak yang belanja. Omzet bisa mencapai puluhan juta rupiah per hari, atau naik sekitar lima kali lipat dibandingkan hari biasa,” ungkap Ade.

Meski demikian, Ade menambahkan bahwa menjelang hari Natal, jumlah pembeli mulai berangsur menurun. Hal tersebut diduga karena sebagian masyarakat telah lebih dulu mempersiapkan kebutuhan perayaan.

“Kami mulai jualan pernak-pernik Natal sejak Agustus. Paling ramai itu beberapa waktu lalu, terutama saat hari libur. Sekarang masih ada pembeli, tetapi tidak sebanyak sebelumnya,” pungkasnya.