
Foto: Nugroho Sejati
JAKARTA - Seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dilantik Rabu (7/5) hari ini turut menggunakan transportasi umum.
Kebijakan ini pun mendapatkan dukungan positif dari Aparatur Sipil Negara (ASN) karena dinilai sebagai upaya efektif mengurangi kemacetan dan mendekatkan para pemimpin dengan masyarakat.
Camat Kebayoran Lama, Iwan Kristian Santoso melihat pentingnya pejabat menggunakan transportasi umum sebagai sarana agar lebih dekat dengan rakyatnya.
"Sebenarnya itu bagian dari mengenalkan perangkat pemerintah kepada masyarakat. Jadi pejabatnya lebih merakyat," kata Iwan.
Meski demikian, dalam mengimplementasikan kebijakan ini, Iwan menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan transportasi umum, terutama pada angkutan kota kecil. Sehingga masyarakat semakin nyaman menggunakan transportasi publik.
Iwan sendiri mengaku merasakan dampak langsung dari kebijakan ini. Ia bahkan berbagi pengalamannya menggunakan transportasi umum.
"Termasuk kami sendiri. Saya kemarin juga menggunakan transportasi umum. Kami tadi dari selatan hujan, makanya ini celana juga sampai kotor semua kan," ujarnya.
Ia menyoroti, tingginya penggunaan kendaraan pribadi oleh ASN menjadi salah satu faktor utama kemacetan di Jakarta. Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap semakin banyak ASN yang beralih ke transportasi umum.
Selain itu, Iwan juga menemukan sisi positif tak terduga dari kebijakan ini, yakni kesempatan bertemu dan bersilaturahmi dengan rekan kerja di angkutan umum.
"Akhirnya kita bereunian di angkutan umum. Itu salah satu dampak positif yang kami dapatkan. Dan transportasi umum ini waktunya hampir bisa dipastikan tepat waktu," jelas dia.
Senada dengan Iwan, ASN tenaga sanitasi lingkungan dari Puskesmas Pademangan, Ginta Fajar Kumala menyambut baik kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta. Apalagi transportasi massal yang disediakan Pemprov DKI juga dinilainya sudah cukup memadai.
"Saya menyambut baik juga kebijakan tersebut. Karena yang seperti kita ketahui transportasi di DKI Jakarta, transportasi massal itu sudah cukup baik," kata Ginta di Balai Kota DKI Jakarta.
Ginta meyakini, kebijakan ini secara signifikan dapat mengurangi masalah kemacetan di Jakarta serta berdampak positif pada peningkatan kualitas udara.
"Dengan menggunakan transportasi publik pastinya kita juga akan melakukan gerak seperti berjalan kaki, itu juga sangat baik buat kesehatan," tandasnya.