
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat mengunjungi Jakarta International Velodrome, Kamis (10/4).
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mengembangkan fasilitas di sekitar area Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur. Pengembangan fasilitas bertujuan mengurangi beban operasional yang saat ini ditanggung sepenuhnya oleh PT Jakpro.
"Secara pribadi sebagai Gubernur Jakarta, saya melihat enggak boleh yang seperti ini tanpa dikelola secara profesional. Untuk itu, saya mengatakan kepada Direktur Utama Jakpro, apa yang bisa dikembangkan di Velodrome ini yang fasilitasnya dimiliki oleh Pemda Jakarta, supaya overhead untuk Velodrome ini bisa ditutup dari tempat itu," ujar Pramono saat mengunjungi Jakarta International Velodrome, Kamis (10/4).
Ia kemudian mencontohkan pengelolaan dan pengembangan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) secara profesional melalui komersialisasi.
Belajar dari pengalaman tersebut, Pramono meminta Direktur Utama Jakpro agar melakukan hal serupa dalam mengembangkan fasilitas sekitar Velodrome.
Selain sebagai sarana olahraga, Pramono menyarankan, pengembangan bisa dilakukan dengan membangun fasilitas seperti jogging track serta pemanfaatan ruang untuk kegiatan komersial lainnya.
"Selain sarana latihan bersepeda, apakah juga ada hal-hal lain, tentunya di sekeliling Velodrome ini, kalau memang ada mari kita kembangkan bersama-sama, supaya ini menjadi overhead-nya Velodrome dan juga kalau memang perlu dibangun jogging track di tempat ini," jelasnya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Iwan Takwin menyampaikan, potensi pemanfaatan fasilitas di sekitar area Veledrome yang memiliki luas hingga lima hektare tersebut. Ia mencontohkan kegiatan yang bisa dimanfaatkan seperti hiburan dan kuliner.
"Jadi kegiatan-kegiatan di luar sepeda terutama, seperti entertainment, kemudian kuliner dan fasilitas hospitality yang lain, sehingga kegiatan hariannya itu kita bisa maksimalkan, tanpa kita bergantung dengan kegiatan-kegiatan sepeda itu saja," jelas Iwan.
Ia menyebut, pihaknya akan melakukan kajian terhadap sejumlah fasilitas yang ada di sekitar area Veledrome untuk pengembangan bisnis. Dengan begitu diharapkan bisa menambah pemasukan untuk biaya operasional dan pengembangan fasilitas Jakarta International Velodrome.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari berharap, pengembangan fasilitas pendukung akan semakin mengoptimalkan pemanfaatan Velodrome. Pengembangan fasilitas ini tidak hanya untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia, namun juga menarik minat atlet dunia dan penyelenggaraan berbagai kegiatan internasional lainnya.
"Jadi mudah-mudahan dengan kunjungan Pak Gubernur ini, sarana dan persarana ini bisa ditingkatkan sehingga pemaksimalan dari Velodrome bisa digunakan lebih banyak lagi," kata dia.
Raja Sapta menyampaikan, Jakarta International Velodrome merupakan fasilitas berstandar internasional yang telah digunakan untuk menggelar berbagai ajang olahraga internasional.