Pramono Anung: Rencana IPO PAM Jaya Masih Dikaji
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mengkaji kembali rencana penawaran umum perdana saham (IPO) Perumda PAM Jaya.

Ia menegaskan, masalah air harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Jakarta. Karena itu, Pramono tak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan untuk melakukan IPO.

"Sekarang ini kita lagi kaji yang mendalam. Karena apapun, air ini kan berbeda. Air kan apapun harus bener-bener untuk kebutuhan masyarakat dan kita enggak mau sampai salah dalam persoalan itu," ujar Pramono di Restoran Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/5).

Menurut perhitungan awal, jika dilakukan IPO dengan melepas 20 persen saham, PAM Jaya berpotensi menghasilkan dana segar sekitar Rp6-8 triliun. Namun, Pramono menekankan, keputusan untuk melakukan IPO ataupun strategic partnership (kemitraan strategis) akan diambil dengan sangat hati-hati.

Kedua mekanisme tersebut menurutnya juga telah diperhitungkan dengan rinci.

"Kemungkinan kalau di-IPO-kan akan dapat dana fresh kalau melepas 20 persen ya. Nanti mungkin sekitar Rp6-8 triliun," katanya.

Pramono mengatakan, PAM Jaya saat ini baru mampu memberikan layanan air bersih sebesar 70 persen untuk masyarakat Jakarta. Karena itu, Pemprov menargetkan PAM Jaya agar bisa meningkatkan cakupan layanan air bersihnya hingga 100 persen pada 2029.

"Jadi untuk PAM Jaya per saat ini mereka baru bisa memenuhi air bersih 70 persen. Mereka kita targetkan di akhir 2029 bisa 100 persen," jelasnya.

Dengan peningkatan cakupan layanan, maka jumlah pelanggan PAM Jaya akan mengalami kenaikan. Sehingga hal ini berpotensi untuk menambah permodalan dan memperluas bisnis, baik melalui IPO maupun strategic partnership.

"Dalam memutuskan apakah IPO atau strategic partner, kita putuskan dengan hati-hati," tandas Pramono.