Pramono Pastikan Akan Surati Adhi Karya Soal Tiang Monorel yang Mangkrak
Foto: istimewa

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menindaklanjuti proses pembongkaran tiang-tiang proyek monorel yang mangkrak di kawasan Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat resmi kepada PT Adhi Karya pada awal pekan depan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.

“Untuk tiang monorel, kemarin sudah kita rapatkan. Dalam waktu paling lama awal minggu depan, saya akan menulis surat kepada Adhi Karya untuk meminta agar dilakukan pembongkaran, sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Kajati Jakarta,” ujar Gubernur Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/11).

Dalam surat tersebut, Pemprov DKI akan memberikan waktu selama satu bulan sejak surat diterima bagi PT Adhi Karya untuk melakukan pembongkaran tiang-tiang monorel. Apabila hingga batas waktu tersebut pembongkaran belum dilakukan, Pemprov DKI akan mengambil alih pelaksanaannya pada Januari 2026.

“Kalau dalam satu bulan mereka tidak membongkar, maka DKI yang akan membongkar. Dan waktunya sudah kami tetapkan, yaitu Januari,” tegas Pramono.

Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa setelah proses pembongkaran selesai, Pemprov DKI akan langsung melaksanakan pekerjaan pelebaran jalan dan pembangunan fasilitas pedestrian di kawasan tersebut.

“Kalau Januari nanti DKI yang membongkar, maka sekaligus kami akan melakukan pelebaran jalan dan membangun pedestrian agar kawasan tersebut lebih tertata,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil kajian dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, proyek pelebaran jalan di sepanjang Jalan HR Rasuna Said diperkirakan akan menurunkan tingkat kemacetan sebesar 14 hingga 18 persen.

“Berdasarkan hasil analisis dan survei Dishub, kemacetan di Rasuna Said akan turun antara 14 sampai 18 persen setelah pembongkaran dan pelebaran dilakukan,” tambah Pramono.

Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran melalui APBD untuk mendukung kegiatan pembongkaran tiang monorel, pelebaran jalan, dan pembangunan pedestrian di kawasan tersebut.

Pramono berharap langkah ini akan memperbaiki tata ruang jalan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas di salah satu koridor utama ibu kota.

“Kami ingin kawasan Jalan HR Rasuna Said menjadi lebih baik, nyaman, dan ramah bagi pengguna jalan maupun pejalan kaki,” tutupnya.