
Foto: istimewa
JAKARTA - Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai terus berprogres. Berdasarkan data, progres pembangunan sudah mencapai 72,852 persen hingga awal Oktober 2025.
Rinciannya, Zona 1 (area Jalan Pemuda Rawamangun - Jalan Raya Pramuka) 71,13 persen dan Zona 2 (area Matraman - Manggarai) 57,35 persen. Transportasi publik berbasis kereta ringan itu ditargetkan bisa melayani mobilitas masyarakat tahun depan.
Banyak warga yang menginginkan proyek pembangunan transportasi publik berbasis kereta ringan itu rampung. Utamanya, warga yang tinggal di sekitar kawasan proyek pembangunan.
Salah satunya, Zaenudin, tokoh masyarakat Manggarai, yang berdomisili di RT 08/10 Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Menurutnya, dengan adanya LRT Jakarta di Manggarai, selain memudahkan mobilitas, kawasan tempat dirinya tinggal juga nantinya ditata menjadi lebih bagus.
“Jadi ke depan, manfaatnya pasti banyak untuk masyarakat,” kata Zaenudin, Kamis (2/10).
Ia menilai, kemacetan menjadi hal yang wajar saat ada proyek pembangunan. Menurutnya, lalu lintas di sekitar pasti akan normal kembali setelah proyek rampung. Selain itu, Ia juga meyakini, ekonomi di lingkungannya akan meningkat dengan dibangunnya transportasi publik tersebut.
“Wajar saja macet, kan itu bagian dari proses, nggak selamanya,” ucapnya.
Ia menyebut, sebelumnya semua warga sudah disosialisasikan oleh kelurahan terkait proyek pembangunan LRT Fase 1B.
“Kelurahan sudah beberapa kali kasih tahu, dampaknya begini, lalu lintasnya begini jadinya. Dan kami semua sudah mengerti,” ujarnya.
Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar menjelaskan, LRT Jakarta Fase 1B nantinya akan membuka akses lebih cepat dan mudah bagi masyarakat di sekitaran Jakarta Utara, Timur, dan Pusat.
“Pengembangan jalur LRT Jakarta ini juga sebagai upaya untuk terciptanya konektivitas antarmoda serta mengurangi emisi gas karbon dan kemacetan di Jakarta,” katanya.
Ramdani menambahkan, proyek LRT Jakarta Fase 1B ini memang salah satu bagian dari gerak besar Kota Jakarta menuju kota global yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Dari kemacetan menuju konektivitas, dari polusi menjadi keberlanjutan, karena kini transportasi publik bukan lagi sebagai pilihan, melainkan kebutuhan untuk hidup yang lebih baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi sempat membahas proyek LRT Jakarta tersebut, di Mandiri University, Jakarta Pusat, pada Senin (29/9).
“LRT dari Velodrome ke Manggarai kemajuan pekerjaannya melebihi apa yang direncanakan,” kata Pramono.