Serap Aspirasi dan Gagasan, Giona Nur Alam Bersilahturahmi dengan Pemuda Gereja Protestan Kota Kendari

KENDARI—Seiring langkah strategisnya menuju Pilwalkot Kendari 2024, Sitya Giona Nur Alam terus merangkul berbagai kalangan, termasuk pemuda dari komunitas Gereja Protestan di Kota Kendari. Bertempat di kediamannya, Giona menyelenggarakan pertemuan khusus untuk mendengar aspirasi dan gagasan dari para pemuda gereja mengenai isu-isu sosial, pendidikan, hingga pengembangan komunitas.

Dalam kesempatan itu Giona menjelaskan, keinginannya maju sebagai Wali Kota Kendari bukan semata-mata mengejar kekuasaan. Lebih dari itu ia ingin memberikan kontribusi nyata kepada semua sektor dan lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama. “Saya ingin menjadi pemimpin yang dapat bermanfaat bagi semua orang, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya,” ujar Giona dengan penuh keyakinan, Senin (19/8).

Dalam Islam, kata Giona, diyakini adanya  nilai-nilai tasamuh (toleransi) yang menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan antarumat beragama. Bagi Giona, tasamuh adalah pilar utama dalam membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman. Konsep ini ia yakini dapat diwujudkan dengan memberikan ruang yang sama bagi semua komunitas untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak diskriminatif.

"Saya berkeyakinan bahwa keragaman adalah kekayaan yang harus dijaga. Kita harus memimpin dengan hati yang terbuka, memastikan bahwa setiap orang, tanpa memandang agamanya, dapat hidup dengan aman dan bermartabat di Kendari," kata Giona, menegaskan.

Giona juga menekankan bahwa toleransi dalam Islam tidak hanya sebatas menghormati keyakinan lain, tetapi juga mengajarkan pentingnya bekerja sama dalam kebaikan dan kemajuan bersama. Ini ia wujudkan dalam visi untuk membangun Kendari yang inklusif, di mana setiap kelompok masyarakat diberdayakan untuk berkontribusi sesuai kapasitasnya. "Kota yang maju adalah kota yang mengakomodasi semua warganya, memastikan setiap kelompok merasa diikutsertakan dalam pembangunan," tambah Giona.

Dalam pertemuan tersebut, para pemuda gereja mengungkapkan pandangan mereka terkait berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti peningkatan kualitas pendidikan, pembukaan lapangan pekerjaan, serta penanganan masalah lingkungan. Giona menanggapi dengan apresiasi tinggi atas semangat dan antusiasme yang ditunjukkan, serta mendorong mereka untuk terus berperan aktif dalam masyarakat. “Aspirasi dan ide-ide rekan semua adalah kunci untuk menghadapi tantangan masa depan. Saya ingin memastikan setiap suara didengar dan diakomodasi dalam kebijakan yang berpihak pada kepentingan bersama,” tambahnya.

Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi Giona untuk memaparkan visinya tentang Kendari yang berkelas melalui program-program unggulan yang telah dirancang bersama pasangannya, Subhan. Beberapa program yang menjadi prioritas termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, pelayanan kesehatan terbaik, serta infrastruktur modern yang berkelanjutan.

Menurut Giona, membangun Kendari yang berkelas berarti menciptakan kota yang tidak hanya maju dari segi infrastruktur, tetapi juga harmonis dalam keragaman sosial. Ia percaya bahwa perkembangan kota harus ditopang oleh kebijakan inklusif yang merangkul semua elemen masyarakat. "Kita ingin Kendari dikenal sebagai kota yang berkelas, di mana kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan kerukunan menjadi prioritas," kata dia.

Komitmen ini menjadi fondasi dalam setiap langkah kebijakan yang ia usung, mencakup berbagai sektor penting untuk menciptakan Kendari yang modern, nyaman, dan inklusif.

Respons positif dari para pemuda gereja menunjukkan bahwa gagasan inklusif dan toleran yang diusung Giona mampu menyatukan visi mereka dalam membangun Kendari yang lebih baik. Bagi Giona, silaturahmi ini adalah awal dari kolaborasi yang lebih erat untuk mewujudkan Kendari sebagai kota yang berkelas dan ramah bagi semua golongan