Tina Nur Alam: Sudah Waktunya Sultra Punya Gubernur Perempuan dan Wakil Gubernur Milenial

KENDARI - Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam, menyatakan optimistis untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 bersama pasangannya, La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, yang menjadi calon wakil gubernur. Optimisme itu disampaikan Tina di hadapan ribuan kader dan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I serta DPD II Partai Golkar se-Sultra, dalam temu kader dan konsolidasi pemenangan pasangan Tina-Ihsan di Claro Hotel, Kendari, Rabu (18/9/ 2024) petang.

Tina Nur Alam mengungkapkan, kepemimpinan yang diwakili dirinya sebagai perempuan dan Ihsan Taufik Ridwan sebagai representasi generasi milenial merupakan dua kekuatan utama yang menjadi pembeda dalam Pilgub kali ini. “Inilah yang menjadi kekuatan, ciri khas, dan pembeda kita dari yang lain. Sudah waktunya Sultra punya gubernur perempuan pertama dan wakil gubernur milenial,” kata Tina, tegas, di tengah semangat hadirin yang terlihat menggebu.

Kepemimpinan perempuan, menurut banyak teori, memiliki karakteristik yang humanis dan inklusif. Salah satu teori manajemen yang mendukung hal ini adalah Transformational Leadership, di mana pemimpin perempuan cenderung mampu membawa perubahan melalui pendekatan yang inspiratif, kolaboratif, dan berempati terhadap kebutuhan masyarakat. Peter Drucker, tokoh manajemen dunia, juga menyatakan bahwa pemimpin besar bukanlah yang memberi perintah, tetapi yang mendengarkan dan menginspirasi, sebuah karakteristik yang sering ditemukan dalam kepemimpinan perempuan.

Sejarah Sultra juga mencatat bahwa wilayah ini pernah memiliki sosok perempuan pemimpin yang kuat, yaitu Ratu Wa Kaa Kaa dari Kerajaan Buton. Wa Kaa Kaa merupakan salah satu raja perempuan pertama di kerajaan tersebut dan memerintah dengan penuh kebijaksanaan serta perhatian terhadap rakyatnya. Sosok Wa Kaa Kaa menjadi bukti bahwa perempuan memiliki kapasitas besar untuk memimpin dan membawa perubahan positif, dan Tina Nur Alam berharap dapat mengikuti jejak kepemimpinan tersebut dalam memimpin Sultra.

Dalam pidato politiknya, Tina menegaskan bahwa ia telah menyiapkan sejumlah program unggulan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pemuda. “Kami ingin memperluas program Bahteramas sebagaimana era Bapak Nur Alam agar perempuan serta pemuda di Sultra lebih mandiri, lebih berdaya, dan lebih sejahtera melalui program ‘Bahteramas’ Perempuan dan Pemuda Berdaya,” kata Tina, menjelaskan. Program itu diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi perempuan dan generasi muda Sultra untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Tina juga mengajak seluruh kader Partai Golkar untuk merapatkan barisan dan memperkuat koordinasi, mengingat waktu yang tersisa hanya 70 hari menuju Pilgub Sultra pada 27 November mendatang. “Dalam waktu yang tersisa ini, mari kita kobarkan semangat lebih besar. Waktu kita tidak banyak. Oleh karena itu, kita harus merapatkan barisan, memperkuat koordinasi, dan menyatukan langkah,” ujar Tina, penuh semangat.

Kekuatan Golkar sebagai partai politik yang paling berpengaruh di Sultra juga menjadi faktor kunci dalam memenangkan pasangan Tina-Ihsan. Golkar memiliki basis pemilih yang solid di seluruh wilayah Sultra, dan dukungan kader partai yang aktif di lapangan menjadi salah satu elemen penting dalam memastikan kemenangan di Pilgub 2024.

Tina juga menegaskan bahwa kemenangan Pilgub bukanlah tentang dirinya atau pasangannya semata, tetapi tentang seluruh masyarakat Sultra. “Ini bukan tentang Tina Nur Alam atau LM Ihsan, ini tentang kita semua—kader, relawan, dan seluruh masyarakat Sultra, untuk terus bergerak maju, pantang menyerah, dan gigih memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat,”kata Tina, memungkas pidatonya.

Dengan dukungan dari seluruh kader Golkar dan strategi yang matang, Tina Nur Alam optimis bahwa visi Sultra yang lebih maju dan inklusif akan terwujud di bawah kepemimpinan perempuan pertama dan wakil gubernur milenial.