Transjabodetabek Rute Blok M-Alam Sutera Ditarget Beroperasi Akhir April
Armada bus Transjakarta yang digunakan uji coba rute Transjabodetabek dari Terminal Blok M-Alam Sutera, Selasa (15/4/2025).(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan telah menguji coba rute baru Transjabodetabek yang menghubungkan Terminal Blok M, Jakarta Selatan, dengan Alam Sutera, Kota Tangerang, pada Selasa (15/4) kemarin.

Uji coba ini bertujuan mengevaluasi visibilitas trayek dan potensi penumpang sebelum peluncuran resmi oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Uji coba rute Blok M-Alam Sutera dimulai dari Terminal Blok M dengan rute perjalanan melintasi Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, Semanggi, Gatot Subroto, Tol Merak, dan berakhir di Alam Sutera.

Untuk waktu tempuh diperkirakan 82 hingga 90 menit, dengan pemberhentian di beberapa titik strategis seperti Halte Transjakarta ASEAN, Masjid Agung, Bundaran Senayan dan Stadion Gelora Bung Karno.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, uji coba ini merupakan bagian dari persiapan peluncuran lima rute baru Transjabodetabek yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan meningkatkan integrasi transportasi antarwilayah.

“Tiga rute yang telah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta meliputi Binong–Grogol, Alam Sutera–Blok M dan Bekasi–Cawang. Sedangkan Dua rute tambahan dari pusat Kota Tangerang dan Tangerang Selatan masih dalam tahap survei untuk menentukan jalur yang optimal,” ungkap Syafrin, Rabu (16/4).

Syafrin menyampaikan, nantinya terdapat sekitar 17 titik pemberhentian pada rute baru Transjakarta Blok M-Alam Sutera, yang dapat disesuaikan berdasarkan hasil survei dan kebutuhan masyarakat.

“Tarif dan jadwal operasional bus akan ditentukan setelah evaluasi uji coba selesai. Target waktu tempuh maksimal untuk rute ini adalah 1,5 jam,” kata Syafrin.

Ia menjelaskan, peluncuran resmi rute Blok M–Alam Sutera ditargetkan pada akhir April 2025, sejalan dengan kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten mengenai implementasi layanan integrasi transportasi antarkota.

“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan wilayah penyangga seperti Tangerang dan Bekasi, serta memberikan alternatif transportasi yang efisien bagi masyarakat,” tandasnya.