JAKARTA— Setelah Anies Baswedan tidak lagi menjabat Gubernur Jakarta pada 2022 lalu, Warga Kota Jakarta merasakan perbedaan kualitas kinerja pelayanan publik. Dalam hal distribusi bantuan, misalnya, era Gubenur Anies Baswedan jauh lebih efektif menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini muncul dalam pertemuan antar Warga Kota Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 8 Juli 2024. Mereka mengeluhkan proses penyaluran bantuan yang tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, banyak warga yang mengantri sangat lama.
“Saya merasa kecewa dengan gubernur sekarang pengganti Pak Anies Baswedan. Banyak masyarakat yang dipersulit untuk mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Saya punya tiga anak. Satu anak sudah penetapan. Satunya lagi sudah verifikasi. Tapi sampai sekarang, tidak ada kejelasan,” kata Widyawati Puspasari, Warga Kota Kelurahan Menteng Atas.
Situasi ini, membuat gelisah para orangtua yang punya anak penerima KJP. Sebab, saat ini adalah masa-masa yang sibuk bagi siswa sekolah. Mereka sedang bersiap untuk kenaikan kelas yang membuat mereka membutuhkan peralatan dan perlengkapan sekolah seperti seragam, alat tulis, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, kata Widyawati, manajemen pembagian sembako juga kacau. Warga harus antri sejak subuh. Itupun bukan untuk langsung mengambil sembako, tapi untuk antri mendapatkan nomor antrian. Baru setelah itu antri lagi untuk mengambil sembako. “Antrian tidak diatur. Kami subuh datang itu cuma buat naruh sandal untuk tanda antrian. Mau lewat online, katanya kuota penuh,” paparnya.
Tata kelola bantuan sosial Pemprov Jakarta, kata Widyawati, memang penuh masalah. Tidak hanya KJP dan pembagian sembako, bantuan untuk lansia juga penuh persoalan. Warga mengeluhkan jangka waktu pencairan bantuan yang terlalu lama. Para lansia harus menunggu setengah tahun baru bisa mencairkan dana bantuan. “Padahal, lansia tidak bekerja. Belum tentu mereka ada yang merawat. Mereka membutuhkan bantuan dengan cepat, kenapa diperlambat?” katanya.
Jodi, warga Kelurahan Pasar Manggis, mengatakan, perjuangan saat Gubenur Anies Baswedan menjabat terasa sekali yang jadi sasaran pembangunan bukan hanya infrastruktur kotanya. Tapi juga manusianya. Hal ini terlihat dari berbagai bantuan yang diberikan kepada warga Jakarta agar masyarakat sejahtera. “Pak Anies Baswedan jelas. Membangun kotanya, membangun manusianya,” katanya.
Begitu juga untuk lansia. Terhitung sejak awal diluncurkan di 2018 hingga masa akhir kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta, terdapat 104.448 penerima manfaat, yakni mereka yang berusia 60 tahun atau lebih. Anies Baswedan mendorong agar bantuan-bantuan tersebut diberikan karena para lansia sudah tidak produktif lagi dalam bekerja. Kondisi kesehatan mereka juga menurun. Karena itu, pemerintah perlu hadir untuk membantu mereka melalui pemberian sejumlah bantuan.