JAKARTA— Setelah hampir semua kecamatan di Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan, kini Anies Baswedan yang turun menemui warga pada Jumat, 9 Agustus 2024, untuk bersilaturahmi di Taman Kota, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Kedatangan Anies Baswedan disambut warga dengan meriah. Warga berduyun-duyun datang ke acara tersebut. Mereka bergantian menyampaikan aspirasinya kepada Anies Baswedan. Mereka berharap Anies Baswedan terpilih sebagai gubernur Jakarta untuk menjadikan aspirasi itu menjadi nyata.
Beberapa isu yang disampaikan warga adalah soal status hukum lahan tempat rumah mereka berdiri. Beberapa warga yang tinggal di bantaran kali mengeluhkan status hukum mereka yang tidak pernah diakomodasi. Padahal, mereka tinggal di sana sudah lebih dari 20 tahun.
“Ada yang sudah tinggal di sini selama 30 tahun,” kata Edi Cahyono, salah seorang warga.
Selain itu, warga juga menyampaikan tentang pelayanan terhadap orang yang meninggal. Warga mengatakan, meninggal di Jakarta sangat mahal dan merepotkan. Selain karena biaya, lahan pemakaman juga terbatas. Tidak banyak warga yang berprofesi sebagai tenaga pemulasaran jenasah. Akibatnya, biaya jasa juga mahal.
“Ahli waris yang ditinggalkan juga hampir pasti tidak punya keahlian mengurus jenasah. Mereka juga sudah dilanda duka cita, jadi Pemprov Jakarta juga harus mulai memfasilitasi warga yang berprofesi sebagai tukang urus jenasah,” kata Kusmawati Imah, warga Kelurahan Kembangan Utara.
Menjawab aspirasi dari warga tersebut, Anies Baswedan mengakui bahwa kebutuhan warga Jakarta adalah kehidupan yang tenang, bukan tegang. Warga perlu untuk diurusi hal-hal yang menyangkut kehidupan mereka. “Agar tinggal di Jakarta jadi nyaman untuk semuanya,” katanya.
Anies Baswedan mengatakan, banyak hal yang harus dituntaskan di Jakarta. Program-program yang dulu dia canangkan kini justru berjalan tak tentu arah. Mulai dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Penyandang Disabilitas (KJPD), Kartu Jakarta Lansia (KJL). Bahkan, pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk masyarakat yang tidak mampu kini tak lagi dijalankan. “Kita harus mengembalikan apa yang dulu benar-benar dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Anies Baswedan mengakui, apa yang disampaikan masyarakat dalam pertemuan tersebut akan menjadi catatannya untuk memasuki periode kedua masa jabatannya. “Aspirasi warga soal pajak, soal tenaga pemulasaran jenasah, akan jadi perhatian kita. Tenaga pemulasaran jenasah ini tentu kita tidak bisa meminta keluarga yang berduka untuk melakukannya karena memang butuh keahlian tertentu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan juga memberikan bola untuk anak-anak. Dia berpesan agar bola tersebut dibuat untuk bermain bersama. “Sepak bola bukan permainan individu. Tapi tim. Maka kita harus bersama dalam membangun Jakarta,” katanya.