JAKARTA – Tokoh perubahan Anies Baswedan berduka karena telah kehilangan seorang ulama Betawi yang dikenal lembut dalam berdakwah dan memiliki ilmu yang tinggi, KH Sofwan Nizhomi.
Anies mengungkapkan rasa kehilangan di media sosial Instagram. Menurutnya, kepergian KH Sofwan Nizhomi membawa duka mendalam bagi umat Islam, terutama mereka yang selama ini mengikuti ceramah dan kajian alamrhum.
Anies menilai KH Sofwan Nizhomi merupakan seorang ulama yang selalu memberikan inspirasi saat berdakwah.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita semua merasa kehilangan yang sangat mendalam atas berpulangnya KH Sofwan Nizhomi, seorang ulama yang penuh hikmah, panutan dalam ilmu dan akhlak, serta sosok yang senantiasa memberikan inspirasi dalam setiap dakwahnya," tulis Anies melalui akun @aniesbaswedan, Sabtu, 2 November 2024.
Selain menulis ungkapan belasungkawa melalui akun Instagramnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga melayat atau takziah ke rumah duka. Kedatangan Anies disambut pihak keluarga dan kerabat almarhum.
Anies mengenakan kemeja putih, celana jeans biru dan kopiah warna hitam. Dia menyalami dan memberikan semangat ke salah satu anak almarhum. Dia duduk di samping jenazah sambil memanjatkan doa, lalu mencium kening almarhum sebagai tanda perpisahan.
"Hari ini saya duduk di lantai, menyampaikan takziah kepada istrinya, kepada anak-anaknya, lalu mencium kening almarhum. [Saya] duduk di samping jenazah," kata Anies.
Tiba-tiba perhatian Anies tertuju pada dinding rumah duka. Dia melihat sebuah lukisan dalam bingkai hitam tergantung di dinding, lukisan goresan pensil yang menampilkan dirinya bersama almarhum.
"Mata saya tertuju pada dinding, dan dada ini tergetar melihat lukisan pensil kami berdua, saya dan almarhum," ungkap Anies.
Anies yakin almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan berharap bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Dia menambahkan ilmu serta amal almarhum akan menjadi penerang di alam keabadian.
"Semoga Allah SWT menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya, memberikan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan, dan menjadikan semua ilmu serta amal beliau sebagai penerang di alam keabadian," paparnya.
"Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'f?'anhu, waakrim nuzulahu wawasi'madkholahu, waghsilhu bil maai watstsalji wal barod, wanaqqihi min khotooya kamaa yunaqqotstsaubul abyadhu minadanas... amin," sambungnya.
Mantan Gubernur Jakarta itu mengaku kehadiran KH Sofwan Nizhomi selalu menjadi penyejuk hati bagi kaum muslimin. Kata Anies, almarhum adalah tokoh yang tidak hanya mengajarkan Islam, "tetapi juga memperlihatkan bagaimana Islam itu dijalani dalam setiap langkah hidup".
Anies mengenang pertemuan terakhirnya dengan KH Sofwan Nizhomi pada 16 Agustus lalu di kediamannya di Pendopo Lebak Bulus. Dalam pertemuan itu mereka melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Mereka berbincang-bincang dan mengabadikan momen itu dengan berswafoto karena Anies menyadari mereka belum pernah memiliki foto bersama.
"Pada tanggal 16 Agustus lalu kami shalat subuh bersama di Pendopo di Lebak Bulus. Saat itu kami bercakap-cakap dan saling menyadari, 'Kita ini malah tidak pernah foto berdua'. Akhirnya kami berfoto bersama, berpelukan, dan berpamitan," jelasnya.
Anies menyadari foto tersebut merupakan foto pertama dan terakhir dengan seorang ulama yang menjadi panutan dalam soal ilmu dan akhlak.
"Pagi ini saya baru sadar bahwa foto itu telah mengabadikan perjumpaan terakhir kami," kenangnya.
Anies mengunggah belasan foto saat mendatangi kediaman KH Sofwan Nizhomi. Foto ke-11 adalah saat Anies bertemu dengan KH Sofwan Nizhomi pada 20 April 2024.
KH Sofwan Nizhomi dikenal sebagai ulama yang selalu menyuarakan kebaikan dan tak henti-hentinya mengingatkan kaum muslimin agar tenang dalam menghadapi berbagai macam persoalan di tengah masyarakat. Kepergian KH Sofwan Nizhomi yang dikenal luas karena kelembutan dan kebijaksanaan dakwahnya meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam Indonesia.
Kajian-kajian KH Sofwan Nizhomi di antaranya tafsir al-Quran dan pembahasan kitab klasik seperti kitab Tanbihul Mughtarin dan Bidayatul Hidayah yang diikuti banyak jamaah dari berbagai kalangan. Dakwahnya yang lembut dan penuh hikmah mengajak umat Islam untuk memperdalam iman sekaligus menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.