YOGYAKARTA - Anies Baswedan menegaskan gerakan perubahan yang diinisiasinya tidak berhenti. Meski menelan kekalahan di Pilpres 2024, Gerakan Perubahan tetap bergerak dan jalan terus.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anies dalam acara silaturahmi dengan Komunitas Pengusaha Muslim yang diunggah kanal YouTube Aksanation yang dikutip Minggu, 1 Desember 2024. Anies menekankan pentingnya semangat perjuangan.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini mengutip Perang Surabaya, yang kemudian disebut sebagai Hari Pahlawan, sebagai simbol perjuangan yang tak kenal lelah, meskipun secara militer Indonesia kalah dari Sekutu.
Anies memaparkan, Perang Surabaya yang berlangsung selama tiga minggu mencatat kerugian besar, terutama bagi Indonesia. Sekutu kehilangan hingga 500-1.000 jiwa, sementara Indonesia kehilangan sekitar 20.000 pejuang. Kota Surabaya hancur akibat dibombardir besar-besaran oleh Sekutu.
Namun, menurut Anies, inti dari pertempuran itu bukanlah kemenangan militer, melainkan tekad rakyat untuk terus melawan, meskipun menghadapi kekuatan yang jauh lebih besar. "Tentara Sekutu bahkan mengakui bahwa rakyat Indonesia tidak takut mati. Ini membuat Inggris akhirnya enggan melanjutkan perang," ujarnya.
Anies juga mengangkat kisah Aziz Endog, seorang pengusaha kecil yang berhasil menembak Jenderal Mallaby, pemimpin pasukan Sekutu. Sosok Aziz, yang dikenal sebagai pedagang telur, menunjukkan bagaimana rakyat biasa bisa memainkan peran besar dalam perjuangan nasional. Namanya Aziz Endog, seorang pedagang telur. Edog dalam kamus Bahasa Indonesia artinya telur.
Suami Fery Farhati ini menyamakan peristiwa Surabaya dengan situasi di Gaza. Meski secara militer kalah, Palestina memenangkan simpati dunia. Artinya pemenang sejati adalah rakyat Palestina, karena dunia memberikan simpati kepada mereka atas penderitaan yang dialami. Dunia pun membela Palestina.
Pada peristiwa 10 November, Indonesia kalah secara militer. Namun, dunia menyatakan bahwa rakyat Indonesia layak merdeka karena perjuangannya yang tidak pernah berhenti. Inggris, yang sebelumnya berperang melawan Indonesia, akhirnya mendukung kemerdekaan Indonesia.
Momen Surabaya ini membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan adalah keinginan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir orang.
Anies menegaskan, perjuangan rakyat Indonesia di masa lalu adalah bukti bahwa perubahan besar selalu dimulai dari tekad yang kuat. Perjuangan di Surabaya menunjukkan bahwa kekalahan di medan perang tidak berarti akhir dari segalanya.
Makna yang bisa diambil dari peristiwa tersebut adalah bahwa tidak semua kekalahan berujung pada kehancuran. Peristiwa Surabaya adalah kemenangan yang tertunda.
Kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa itu: perjuangan harus terus berjalan, maju ke depan untuk perubahan. Kita jaga silaturahmi dan terus bergerak menuju masa depan yang lebih baik.
"Perjuangan harus terus berjalan, maju ke depan untuk Perubahan. Kita jaga silaturahmi dan terus bergerak menuju masa depan yang lebih baik," tegas Anies disambut tepuk tangan hadirin.