JAKARTA– Teknologi dunia telah memasuki era digitalisasi. Bagi sebagian besar orang, fungsi dan fisik kartu nama juga ikut menyesuaikan zamannya, yakni digital.
Namun, tokoh perubahan, Anies Baswedan, ternyata masih menggunakan kartu nama non digital. Kartu nama yang terbuat dari kertas.
"Ini soal kartu nama. Kartu nama yang saya gunakan adalah kartu nama yang seperti biasa kita gunakan," kata Anies dikutip dari kanal YouTube pribadi Anies Baswedan, Kamis, 5 Desember 2024.
Di card name itu, ada nama Anies Baswedan lalu kontak info pribadi. Tapi, ada yang unik dari kartu nama milik Gubernur Jakarta periode 2017-2022 ini. Apa uniknya?
"Saya selalu menggunakan huruf braille di kartu nama saya. Ini merupakan bagian untuk menghargai teman-teman tuna netra," ungkap mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Yang kedua, mengapa Anies menggunakan huruf braille? Ini untuk menyadarkan si penerima kartu. Bahwa ada masyarakat disabilitas, teman-teman tuna netra yang juga harus menjadi perhatian.
"Pengalaman saya nih. Ketika saya menyerahkan kartu lalu dia melihat ehhh ada huruf braille-nya ya. Lalu saya pesan, nanti lain kali kalau membuat kartu memakai huruf braille juga ya?" begitu kata Anies.
Jadi dalam ini, lanjut Anies membuka kesadaran perlunya afirmasi. Perlunya kesetaraan bagi teman-teman tuna netra. "Ini yang selalu saya pesankan dan saya gunakan."
Menurutnya, dengan huruf braille ini menciptakan percakapan, menyebarkan kesadaran dan yang tidak kalah penting dengan adanya huruf braille maka kita juga menyadarkan para pembuat kartu nama untuk mereka menawarkan penggunaan huruf braille kepada pemesan kartu nama.
"Artinya dengan semakin luasnya kampanye ini maka kita juga harus memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Dalam hal huruf braille ini untuk penyandang tuna netra."