
Pak Anies Baswedan merupakan sosok yang konsisten menempatkan gagasan sebagai landasan utama dalam kepemimpinan. Beliau menekankan pentingnya integritas, yakni kesatuan antara nilai, kejujuran, dan kepentingan publik. Di tengah situasi politik Indonesia yang sering terjebak pada pragmatisme kekuasaan, keberadaan figur yang tetap memegang prinsip dan visi jangka panjang menghadirkan harapan baru. Beliau bukan hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga menyusun narasi yang mendorong masyarakat untuk melihat arah bangsa secara lebih fundamental.
Saya pribadi menilai Pak Anies memiliki karakter yang mampu memadukan idealisme dan realitas politik, sehingga gagasan yang ia bawa tidak berhenti pada retorika, melainkan bisa menjadi inspirasi untuk langkah konkret ke depan. Sosok beliau memperlihatkan bahwa politik tidak harus selalu identik dengan transaksi, tetapi bisa menjadi ruang untuk memperjuangkan nilai-nilai luhur bangsa.
Harapan saya, acara ini tidak berhenti hanya sebagai ruang mendengarkan pidato, melainkan menjadi forum intelektual yang benar-benar interaktif. Forum ini seharusnya mendorong mahasiswa untuk berani menguji gagasan, memberikan kritik, sekaligus mengambil inspirasi dari diskusi yang ada. Mahasiswa sebagai
Saya berharap Pak Anies tetap konsisten dalam menyuarakan pentingnya meritokrasi dan demokrasi yang sehat. Di era ketika popularitas, kekuatan modal, atau jejaring sering kali lebih dominan dibandingkan kompetensi, gagasan beliau bahwa yang dibutuhkan adalah kapasitas nyata, bukan sekadar ijazah, menjadi sangat relevan. Bangsa ini memerlukan pemimpin yang tidak hanya pandai membangun citra, tetapi berani menghadirkan politik gagasan politik yang mengedepankan kepentingan jangka panjang bangsa, bukan sekadar kepentingan sesaat. Harapan saya, Pak Anies mampu menjaga konsistensinya untuk terus mengingatkan masyarakat bahwa integritas adalah fondasi pembangunan negara. Untuk bangsa Indonesia, keberadaan pemimpin dengan visi demikian sangat penting agar kita bisa bergerak menuju pemerintahan yang adil, terbuka, inklusif, dan mampu menyiapkan generasi muda untuk menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
Forum diskusi bersama Anies Baswedan ini membawa manfaat strategis yang sangat signifikan. Pertama, beliau memperkuat budaya dialog antara masyarakat sipil dalam hal ini mahasiswa dengan tokoh publik. Demokrasi tidak akan sehat jika tidak ada interaksi dua arah antara pemimpin dan rakyatnya. Kedua, forum ini melatih mahasiswa untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan berbobot, dan melihat politik bukan hanya sebagai perebutan kekuasaan, tetapi juga sebagai ruang perjuangan nilai. Ketiga, forum ini menjadi wadah transfer pengetahuan. Diskusi langsung dengan tokoh nasional memberi pengalaman yang tidak bisa didapatkan hanya dari membaca buku atau artikel, karena ada interaksi yang membentuk pemahaman lebih mendalam. Pada akhirnya, forum ini berkontribusi pada lahirnya generasi mahasiswa yang lebih berani menyuarakan kebenaran, menjaga integritas, dan mengawal jalannya demokrasi. Dalam konteks bangsa dan negara, forum seperti ini adalah investasi jangka panjang bagi kualitas demokrasi Indonesia.
Selain aspek diskusi politik, forum ini juga merefleksikan pentingnya keberanian tampil di ruang publik. Pak Anies menekankan bahwa siapa pun yang ingin bekerja di ruang publik harus siap diawasi, dikritisi, dan dinilai secara terbuka. Pesan ini sangat penting, terutama bagi mahasiswa yang kelak akan mengisi ruang-ruang strategis dalam kehidupan bangsa. Demokrasi tidak bisa hanya bergantung pada kualitas pemimpin; ia juga membutuhkan masyarakat yang kritis, berani bersuara, dan aktif mengawasi jalannya pemerintahan.
Acara ini sekaligus mengingatkan bahwa demokrasi bukan sekadar sistem yang tertulis di konstitusi, melainkan praktik sehari-hari yang memerlukan partisipasi aktif seluruh warga negara. Semakin banyak forum yang menumbuhkan keberanian, keterbukaan, dan dialog, semakin kuat pula pondasi demokrasi kita. Bagi saya pribadi, forum ini bukan hanya momentum bertemu dengan seorang tokoh, tetapi juga kesempatan untuk meneguhkan komitmen bahwa mahasiswa harus selalu menjadi garda depan dalam perjuangan menjaga integritas bangsa.
Dhiny Faiz Zulfa, mahasiswi angkatan 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Politik Unair