JAKARTA- Anies Baswedan mengatakan, hari ibu di Indonesia memang awalnya adalah peringatan perjuangan perempuan dalam kemerdekaan, bermula dari momen Kongres Perempuan Indonesia pada tahun 1928.
"Apabila pada tahun-tahun sebelumnya sering bercerita tentang sejarah Hari Ibu ini, izinkan tahun ini saya berbicara tentang Hari Ibu dalam arti lainnya yang banyak dipahami masyarakat, yaitu sebagai Mother's Day," katanya Minggu, 22 Desember 2024.
Kata Anies, hari ini kembali kita merayakan sosok Ibu, penyemai cinta pertama, guru yang terutama, pengayom tanpa pamrih, dan sumber kekuatan yang menyala abadi.
"Untuk semua Ibu di Indonesia, hari ini tak hanya kita rayakan perannya, tapi juga kekuatannya, cintanya, dan pengorbanannya," jelasnya.
Anies menyampaikan, untuk Ibu tunggal, yang memikul dunia di pundaknya. Untuk Ibu kepala keluarga, yang menjadi tiang tegak penyangga rumahnya. Untuk Ibu pencari nafkah, yang berlari melawan waktu, membagi dirinya antara pekerjaannya dan keluarganya.
"Untuk calon Ibu, yang menanti kehidupan kecil tumbuh dalam dirinya. Untuk para istri, yang menjadi mitra, sahabat, dan penopang dalam setiap langkah perjalanan," jelas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Ia melanjutkan, Untuk semua perempuan Indonesia yang mungkin belum menjadi Ibu dalam definisi tradisional, tetapi menjadi "Ibu" dalam cara-cara yang tak kalah bermakna, merawat, mengayomi, dan memberikan kehangatan bagi orang-orang di sekitarnya.
"Terima kasih, dan salam hormat tak terhingga. Dunia sering tidak berlaku adil pada mereka, namun justru kekuatan untuk tetap berdiri, mencintai, dan memberikan kehidupan adalah bukti kemuliaan kaum ibu dan perempuan," katanya.
"Selamat Hari Ibu Nasional. Semoga hari ini menjadi pengingat bahwa Ibu adalah bagian terpenting dari keajaiban hidup ini," ujarnya.