![Anies Baswedan Jadi Sasaran Roasting Stand Up Comedy di Kompas TV, Ini Momen Paling Kocak](https://detak.co/nadi/files/img/2025/02/08-c1ytifjwjm-Roasting-Aneis.jpg)
YOGYAKARTA – Anies Baswedan menjadi objek roasting dalam acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) #11 yang disiarkan oleh Kompas TV. Lima komika tampil mengolok-olok mantan Gubernur DKI Jakarta ini dengan gaya khas mereka. Mereka adalah Rizky Prasetya, Vierza Logika, Fajar Mukti, Faizal Agung, dan Aldo.
Selama roasting berlangsung, Anies hanya duduk di kursi dan tidak diperbolehkan berkomentar. Setiap komika diberi waktu empat menit untuk menyampaikan materi mereka.
Rizky Prasetya membuka roasting dengan menyapa audiens dan melontarkan candaan, "Saya heran, kenapa Pak Anies mau ke sini? Pilpres dan Pilgub sudah lewat, terus ada agenda apa Anies ke sini? Saya cari agenda politik terdekat, nggak ada," ujarnya dikutip Jumat 7 Februari 2025.
Ia juga menyinggung pengawalan Anies meskipun sudah tidak menjabat. "Sejak kapan pengangguran dikawal? Siapa yang mau jahatin pengangguran, Pak?" ujarnya, disambut gelak tawa penonton.
Vierza Logika menyindir buku Anies yang berjudul Memenangkan Indonesia. "Tapi kalah... Jadinya seperti buku fiktif," ucapnya, membuat penonton tertawa.
Komika asal Jombang, Faizal Agung, mengaku tidak punya masalah dengan Anies, tetapi dengan mantan cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. "Sekarang Cak Imin duduk di kursi menteri. Pak Anies duduk di kursi ini, diolok-olok komika merintis," katanya.
Ia juga menyindir hobi Anies memelihara burung dan mengikuti lomba burung kicau. "Orangnya kalah di Pilpres, burungnya juga kalah di lomba," celetuknya, disambut tawa penonton.
Aldo, seorang pegawai BUMN yang merupakan adik kelas Anies di SMAN 2 Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM), turut menyampaikan sindiran. "Dulu di sekolah, nama Mas Anies gemilang. Gemar membaca, aktif berorganisasi. Eh, kini sia-sia. Bisa-bisanya kalah sama joget," katanya sambil mempraktikkan gerakan joget.
Ia menutup roasting dengan pernyataan yang mengundang tawa, "Dulu Anies di-roasting oleh The King dan The Queen of Roasting. Eh, sekarang di-roasting oleh kita-kita yang masih belajar jadi komika."
Acara ini membuktikan bahwa Anies mampu menerima kritik dan humor dengan santai, yang membuat suasana semakin cair dan penuh gelak tawa.