Anies Baswedan Kenang Kotabaru: Dari Pertempuran, Mengheningkan Cipta, Hingga Masjid Syuhada Yogyakarta

YOGYAKARTA– Anies Baswedan menceritakan pengalamannya bersekolah di SMPN 5 Yogyakarta dan bagaimana sekolah tersebut memberikan banyak manfaat, baik melalui pendidikan formal maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam sambutannya saat upacara di SMPN 5 Yogyakarta, Anies juga mengangkat cerita sejarah kawasan Kotabaru, tempat sekolah itu berada. Kawasan ini dikenal sebagai lokasi Pertempuran Kotabaru, salah satu peristiwa heroik dalam perjuangan rakyat Indonesia.

"Saat mengheningkan cipta, saya teringat bahwa kita berada di Kotabaru. Apa kaitannya antara Kotabaru dan mengheningkan cipta? Ternyata itu untuk mengenang Pertempuran Kotabaru," ungkap Anies dalam unggahan di YouTube pribadinya yang dikutip Rabu, 11 Desember 2024.

Anies menjelaskan bahwa dalam Pertempuran Kotabaru, para pejuangnya adalah anak-anak remaja. Mereka yang gugur dimakamkan di lokasi yang kini dikenal sebagai Masjid Syuhada.

"Alasan diberi nama Masjid Syuhada adalah karena masjid tersebut dulunya merupakan makam para syuhada, yakni mereka yang gugur dalam pertempuran di Kotabaru. Kemudian, makam ini dibongkar dan dijadikan masjid," jelas Anies.

Nama-nama remaja yang gugur dalam Pertempuran Kotabaru diabadikan sebagai nama jalan di kawasan tersebut. "Jadi, kalau kita mencari Jalan Juandi, Wardani, Suroto, Faridan, dan lainnya, itu semua adalah nama-nama remaja yang gugur dalam perjuangan," tambahnya.

Anies juga membagikan kenangan pribadinya. "Dulu, nenek saya sering mengadakan pengajian, dan saya suka ditugasi menjemput Bu Noto. Saat itu, saya tidak menyadari bahwa Bu Noto adalah ibu dari Faridan M. Noto. Bu Noto seumuran dengan nenek saya, dan pengajian sering diadakan di rumah," kenang Anies.

Lebih lanjut, Anies menggambarkan betapa muda para pejuang saat itu. "Faridan itu masih remaja ketika gugur dalam perjuangan," ujarnya.

Menurut Anies, keberadaan SMPN 5 Yogyakarta di kawasan bersejarah tersebut memberikan nilai khusus. "SMPN 5 memiliki tempat khusus dalam sejarah. Sekolah ini mendidik para remaja di lokasi yang dulu menjadi medan perjuangan remaja-remaja lain demi Indonesia. Mudah-mudahan hal ini membawa berkah bagi kita semua," harapnya.

Anies menutup pesan dengan ajakan: "Semoga setiap kali kita diberi kesempatan untuk mengheningkan cipta atau berdoa, kita juga mendoakan anak-anak remaja yang telah mengorbankan nyawanya untuk berdirinya republik ini, sehingga kita bisa merasakan kemajuan seperti sekarang."