Anies Baswedan Unggah Foto Lawas Saat Pimpin Demo Tolak Pembredelan Tempo, Editor, dan Detik

YOGYAKARTA– Anies Baswedan membagikan foto lawas di media sosialnya. Foto tersebut diambil saat Anies masih berstatus mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang ikut turun ke jalan memprotes pembredelan sejumlah media massa oleh rezim Orde Baru.

"Foto itu dibuat saat ada demo memprotes pembredelan majalah Tempo, majalah Editor, dan Tabloid politik Detik," ujar Anies dalam kanal YouTube-nya, dikutip Rabu, 13 November 2024.

Menurut Anies, foto tersebut diambil di boulevard UGM, tepat di depan bundaran. "Di situ ada tanda Universitas Gadjah Mada seperti ini," ujarnya sambil menunjukkan tulisan "Universitas Gadjah Mada." "Tulisan itu sekarang ukurannya sudah besar, tetapi waktu itu masih kecil," ungkapnya.

Anies menceritakan bahwa pada saat foto tersebut diambil, ia bersama rekan-rekan mahasiswa berdiri di sekitar boulevard UGM untuk melakukan orasi. "Kami berdiri di situ, melakukan orasi dan berkumpul. Banyak sekali, ratusan mahasiswa yang ikut memprotes pembredelan itu," kenangnya.

Dalam foto itu juga terlihat sosok Nirwan Arsuka, teman Anies yang telah meninggal beberapa waktu lalu.

Anies menjelaskan, alasan mahasiswa turun ke jalan saat itu adalah untuk memperjuangkan kebebasan berbicara dan kebebasan media, yang menurutnya adalah pilar utama demokrasi. "Pada masa itu memang sangat keras, ketat sekali," katanya.

[caption id="attachment_231802" align="alignnone" width="750"]anies ugm Anies Baswedan berada di depan kampus UGM Yogyakarta (Foto: YouTube Anies Baswedan)[/caption]

Ia kemudian melontarkan pertanyaan, "Apa syarat demokrasi?"

"Ada ruang untuk oposisi, kebebasan berbicara, dan pembagian kewenangan antara eksekutif, legislatif, dan judikatif," lanjut Anies.

Anies masih ingat betul bahwa demonstrasi tersebut berhasil menggerakkan banyak mahasiswa, tetapi juga mengundang kehadiran aparat keamanan yang pada akhirnya berujung pada kekerasan. "Banyak mahasiswa menjadi korban kekerasan saat itu," ujarnya.

Sebagai mantan Ketua Senat Mahasiswa UGM, Anies menegaskan bahwa demokrasi harus terus diperjuangkan agar tidak mengalami kemunduran.

"Ini adalah perjuangan yang harus kita lanjutkan hingga sekarang. Kalau dulu kita berjuang untuk memperoleh kebebasan berbicara, sekarang kita berjuang untuk mempertahankan agar hak media tetap berbicara bebas. Masyarakat juga berhak bebas menyuarakan aspirasinya," jelas Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menegaskan bahwa demokrasi harus terus dijaga. "Kita harus menjaganya bersama-sama, supaya demokrasi kita terus memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan bagi media untuk mengekspresikan pandangan-pandangannya," pungkas Anies.